1) mengatur keuangan keluarga untuk fokus pada kebutuhan yang paling prioritas dan urgen terutama untuk kesehatan dan keselamatan jasmani dan rohani;
2) membuat jadwal working from home supaya lebih terorganisir waktu mulai dan selesai bekerja, waktu istirahat, dan seterusnya;
3) mengalokasikan waktu untuk keluarga (suami, anak-anak, dll) dengan kegiatan yang positif misalnya bersih-bersih rumah, memasak bersama, membaca bersama, membuat kerajinan tangan, olah raga, dll;
4) menemani, mendampingi dan menyertai anak-anak belajar, mengerjakan tugas-tugas kampus dan sekolah, mengajak keluarga untuk mengaji dan shalat berjamaah;
5) memantau meminimalisir penggunaan HP dan gadget dengan membuat jadwal pengaturan HP/gadget diganti dengan kegiatan bersama keluarga setelah tugas dan aktifitas wajib telah dilakukan;
6) menerapkan protokol kesehatan secara ketat di rumah sebagaimana yang disarankan paramedis untuk menjaga jarak saat menerima tamu yang datang termasuk saat menerima paket pos maupun paket online, menggunakan masker jika ada keperluan penting di luar rumah, penggunaan sanitizer, cuci tangan dan penggunaan disinfektan untuk kebersihan lingkungan rumah, meminimalisir penggunaan AC dan akses matahari pagi;
7) berusaha tidak gagap teknologi dan mampu memproduktifkan teknologi informasi di samping pemanfaatan sosial media untuk bisa akses informasi terkini (up to date) dan untuk menyelesaikan tugas-tugas kantor, memesan kebutuhan pokok dan juga untuk tetap bisa berproduksi atau berbisnis dari rumah seperti memproduksi masker kain, handsanitizer, kemasan makanan yang bisa dijual secara daring sehingga tetap bisa memperoleh pendapatan tanpa harus keluar rumah;
8) perempuan juga dapat berinisiasi untuk menghimpun donasi melalui jaringan organisasi maupun komunitasnya dalam rangka membangun solidaritas dan gotong-royong untuk membantu sesama dalam upaya pencegahan Covid 19. Aksi donasi untuk sembako bagi masyarakat tidak mampu, pekerja harian dan mereka yang membutuhkan. Donasi juga bisa diberikan kepada para mahasiswa yang membutuhkan makan, gizi dan kuota internat agar dapat bertahan di perantauan dan tidak mudik.