Revitalisasi Makna Perjuangan Perempuan Untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga Dalam Menghadapi Covid-19

oleh
oleh -

Selain itu disebut juga dalam Musnad Ahmad beberapa nama perempuan yang aktif bekerja antara lain: pada bidang pertanian di Madinah ada Asma’ dari kelompok Anshar, Shifa’ binti Abdullah berkiprah dalam hal seni kaligrafi, Aisyah dan Ummu Salamah yang sangat baik hafalannya dan pemahamannya dalam periwayatan hadis dan pengajaran al Qur’an, Khawalah, Maleekah, Thaqafiyah binti Fakhriyyah berbisnis parfum (‘Itar), Saudah berkerja dalam bidang industri (Ghadanfar, 2001: 15-16).

Baca Juga  Haruskah Bank Banten Diselamatkan?

Pada masa penyebaran Islam di Madinah, Nusaybah juga dikenal sebagai Umm ‘Ammara adalah perempuan dari bani Najjar, dia adalah salah satu tokoh wanita pertama dari Madinah yang memeluk Islam di tengah kaum muslimin laki-laki lainnya yang berjumlah 74 orang. Selanjutnya Zainab binti Ali, tokoh pejuang perempuan Islam yang mempunyai keberanian, kesabaran dan kebijaksanaan.

Baca Juga  Batin Menyehatkan Raga

Beliau ikut terlibat dalam perang. Pada masa itu jarang sekali ada wanita yang punya ilmu pengetahuan; Malika al-Hurra Arwa al-Sulayhi binti Ahmad, Ratu Islam di kerajaan Yaman; Shajar al-Durr, seorang ratu Islam yang mampu memimpin dan memiliki pengetahuan yang luas. Para perempuan terbukti sepanjang sejarah telah berkiprah dan bekerja di berbagai bidang untuk memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dan pertumbuhan negara.