Revitalisasi Makna Perjuangan Perempuan Untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga Dalam Menghadapi Covid-19

oleh
oleh -

Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah karena selain keterbatasan anggaran, yang lebih penting adalah untuk merawat dan mengembangkan akar budaya masyarakat Indonesia yaitu semangat gotong-royong, kemandirian, dan kekeluargaan dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masayrakat; 9) bersama suami dan anak-anak, perempuan harus mampu untuk tetap menyemarakkan kegiatan Ramadhan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri di Tengah Pandemi Wabah Covid 19.

Baca Juga  Media dalam Respek Kepublikan

Keluarga bisa tetap melakukan shalat jamaah, tarawih, tadarus, sahur dan buka puasa bersama di rumah, juga membantu menyediakan buka puasa untuk yang membutuhkan; 10) perempuan dapat berinisiatif pengumpulan zakat dan wakaf untuk disalurkan secara online kepada lembaga resmi yang mendapatkan izin dari pemerintah sebagai organisasi pengumpul zakat; 11) hal lain juga yang dapat dilakukan perempuan adalah memproduksi karya baik berupa kerajinan tangan maupun dalam bentuk karya tulis di sela-sela upaya menjaga kondisi yang stabil dan kondusif di rumah.

Baca Juga  Merdeka, Persatuan dan Perpecahan

Kemampuan perempuan untuk meyakinkan seluruh anggota keluarga agar mematuhi kebijakan pemerintah dan mengikuti apa yang disarankan oleh pakar kesehatan adalah perjuangan yang sesungguhnya untuk dapat memenangkan perang dalam menghadapi Covid 19 ini. Variasi kegiatan yang diciptakan melalui kebersamaan keluarga dapat menjamin kondisi psikologis keluarga agar tetap stabil, berkurangnya kepanikan dan stress anggota keluarga.