FU UIN Jakarta Gelar Semnas Tentang Ahmadiyah, Langkah Awal Menuju Konsep Rohani Cinta

oleh
oleh -

Citizen Journalism:
Farhan Abdillah
Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir 2020
Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta

Majalahteras.com – Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menjadi pusat perhatian dengan penyelenggaraan Seminar Nasional yang membahas terkait perdamaian Internasional. Acara yang berlangsung meriah tersebut berhasil menarik minat tidak hanya dari kalangan akademisi, tetapi juga praktisi, peneliti dan jemaah Ahmadiyah dari berbagai daerah. Rabu (29/05).

Dengan tema yang relevan dan aktual dengan keadaan saat ini, yakni “Khilafat Islam Ahmadiyah: Kepemimpinan Rohani, Jalan Menuju Perdamaian”, seminar ini diharapkan menjadi wahana untuk mendiskusikan terkait golongan Ahmadiyah di Indonesia.

Baca Juga  Tingkatkan Budaya Literasi, KLSN 2020 Kecamatan Cipondoh Digelar

Prof. Dr., Media Zainul Bahri, MA, Wakil Dekan 1 Fakultas Ushuluddin, dalam sambutannya menyatakan pentingnya pemahaman akan perdamaian, baik dalam taraf nasional maupun internasional.

“Jamaah Ahmadiyah menawarkan satu motto, yakni kepemimpinan rohani kontekstual dengan era modern berlandaskan perdamaian di lingkup nasional maupun internasional,” ujarnya.

Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Mln. Mirajudin Syahid mengatakan, golongan Ahmadiyah menerapkan konsep “hubbul Wathon minal Iman”, yakni lebih mengedepankan cinta kepada negara, karena hal ini merupakan sebagian dari Iman.

Baca Juga  Tingkatkan Pendidikan, Provinsi Lampung Bentuk SMK Industri Pertanian

“Jama’ah Ahmadiyah mengedepankan kecintaan pada negara, atau sering kita sebut dengan Hubbul Wathon minal Iman” ucap Mln. Mirajudin Syahid.

Salah satu sorotan utama dari seminar ini adalah diskusi panel yang melibatkan para praktisi dan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan, seperti dosen, jamaah Ahmadiyah dan Jamaah Ahmadiyah. Mereka membahas tentang urgenitas konsep rohani cinta perdamaian, serta strategi untuk menerapkan di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, terdapat juga sesi presentasi karya ilmiah dari para peneliti dan mahasiswa, yang memperkaya wawasan serta memperluas ruang diskusi dalam seminar ini. Dengan demikian, seminar ini tidak hanya menjadi ajang untuk mendengarkan pandangan-pandangan dari para ahli, tetapi juga menjadi tempat bagi generasi muda untuk berkontribusi perdamaian dunia.

Baca Juga  Beasiswa Kuliah di ASEAN dan Eropa Sudah Dibuka

Menurut Chairul Firmansyah, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin, seminar nasional ini berhasil menciptakan momentum yang berharga bagi Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.

“Hal ini menjadi awal langkah baru membuka ruang diskusi dari berbagai kalangan. Ruang diskusi seperti ini perlu dilakukan, karena bisa membuka wawasan para mahasiswa terkait sudut pandang dari berbagai golongan” tuturnya.@Man