Belajar Keteraturan dari Sistem Kehidupan

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.Com – Pendidikan merupakan cara manusia untuk mencari kebenaran dan mengetahui kebenaran, juga memiliki kepentingan untuk melanjutkan suatu peradaban, di dalamnya terdapat proses untuk menemukan, menalar, meniru, mempraktikkan dengan indera yang dimiliki manusia.

“Pendidik menjadi fasilitator untuk membantu proses semua itu. Pendidikan yang pertama kali didapat anak adalah dari keluarganya, lingkungan dan tempat tinggalnya,” papar Deni Gumelar Nasihin, A.Md, S.Pd, Guru IPA SMPI dan SMK Al Munawwaroh.

Sekolah sebagai sarana untuk proses belajar memiliki kurikulum sebagai acuan yang akan digunakan oleh guru pendidik untuk menerapkan proses belajar mengajar, di dalamnya terdapat aspek sosial, spiritual, afektif dan psikomotorik.

Baca Juga  FU UIN Jakarta Sambut Hangat Lawatan Delegasi University of Malaya Kuala Lumpur

Di era digital dan era teknologi informasi yang “tidak terbatas” ini semakin berat tugas seorang guru dan keluarga untuk mendidik mereka. Tetapi hal ini bukan tidak mungkin bisa kita lakukan, selain kita harus mengurangi konten konten yang negatif yang dalam hal ini pemerintah selaku pengambil kebijakan bisa saja menerapkan pembatasan.

Kesan yang terlihat sekarang pemerintah belum memaksimalkan media untuk membangun suatu peradaban dan generasi bangsa yang baik dan berkualitas.’

Baca Juga  Mitigasi Bencana, Perlu Ada Sinergi dari Semua Pihak

“Mereka dibiarkan menjelajah sendiri di Dunia Maya, banyak yang ‘tersesat’ karena proses meniru, mengetahui Meraka dapat dari ‘Guru Maya’,” jelas Deni, yang juga sebagai Sekretaris Jurusan di Sekolah Tinggi Analis Kimia (STAK) Kota Cilegon dan Konsultan LH di PT. Citra Hijau Piranti.

Hal yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan kepercayaan mereka melalui contoh, menarik perhatian mereka melalui pendekatan personal.

Pendidikan moral spiritual harus diberikan contoh yang nyata oleh keluarga dan guru. Rasa aman dan nyaman perlu dihadirkan di keluarga, di sekolah sehingga mereka akan lebih percaya dengan keluarga dan Guru nya,

Baca Juga  Kehadiran Menteri AHY sebagai Lulusan Terbaik Berikan Semangat bagi Siswa SMA Taruna Nusantara

“Aspek moral spiritual dimuat dalam semua mata pelajaran (mapel), hanya saja pada pelajaran Agama dan Kewarganegaraan lebih diperhatikan aspeknya. Penerapan pada mapel lainnya harus dilakukan, seperti pelajaran sains. Contoh pada pelajaran sains adalah bagaimana alam ini, makhluk hidup, sistem kehidupan bisa tercipta dengan sempurna apabila tidak ada yang menciptakan, bagaimana keteraturan ini bisa terjadi jika tidak ada kedisiplinan. Maka kita harus bisa disiplin untuk menjadikan hidup berjalan baik,” paparnya. @IMAN