Gandeng Kampus dari 5 Negara, FU UIN Jakarta Sukses Gelar Konferensi Internasional ICONQUHAS IV

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Sebagai upaya untuk mengakomodisasi para akademisi baik dosen, peneliti dan mahasiswa, khususnya yang sedang melakukan penelitian untuk bersama berdialog, bertukar ide dan gagasan melalui pesentasi yang sifatnya internasional, Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menggelar International Conference on Qur’an and Hadith Studies (ICONQUHAS) ke IV, digelar secara hybrid (bauran), daring via Zoom Meeting dan luring di Room Meeting, Gedung FU lantai 4. Selasa (9/8/2022)

Gelaran internasional yang bertema “New Landscape on Qur’an and Hadith Studies: Challenges and Opportunities” ini dihadiri oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Yusuf Rahman, MA, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Kusmana, MA, Ph.D, Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Umum Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Dr. Edwin Syarip, M.Ag, Ketua Program Magister Fakultas Ushuluddin Dr. Bustamin, SE, M.Si, Ketua dan Sekretaris Program Studi, para pejabat struktural Fakultas Ushuluddin, dosen, mahasiswa, alumni dan partisipan yang meramaikan zoom meeting.

Baca Juga  Industri Harus Bisa Manfaatkan Hasil Riset Perguruan Tinggi

Master on Ceremony (MC), Miftah Rahmawati mengawali acara mengatakan, konferensi internasional yang dinamakan ICONQUHAS ini merupakan kali keempat yang dilaksanakan oleh Fakutas Ushuluddin rutin setiap tahunnya.

Ketua Panitia ICONQUHAS IV, Dr. Humaidi,, S.Th.I., M.Ud mengatakan, ICONQUHAS IV dilaksanakan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan modernisme dan teknologi.

“Sebagai muslim percaya bahwa Al-Quran adalah Wahyu Tuhan, atau firman Allah pasti benar. Tetapi bagaimana dengan pandangan yang meyakini bahwa kitab suci tidak penting atau bahkan tidak ada seperti apa yang ada dalam pandangan empirisme, ateisme, dan saintisme. Atau orang yang meyakini bahwa manusia mampu mendapatkan pengetahuan hanya cukup melalu teknologi informasi,” jelasnya.

ICONQUHAS IV, Humaidi menambahkan, dengan mengundang para Profesor dan tokoh lain yang expert di bidangnya, mencoba mencari metode baru termasuk dalam proses pengajaran dan penelitian Qur’an Hadits yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi atau biasa disebut 5.0.

“ICONQUHAS IV menghadirkan 9 Pembicara Utama, 5 dari luar negeri dan 4 dari dalam negeri. ICONQUHAS IV ini dibuka seluas-luasnya bagi para akademisi, dosen, peneliti dan mahasiswa untuk mengikuti baik sebagai peserta maupun menjadi pemakalah pada konferensi internasional ini sesuai jadwal yang telah ditentukan panitia,” papar Humaidi.

“Konferensi ini dibuka seluas-luasnya, dengan mengundang para pemakalah yang artikelnya telah diseleksi panitia sesuai dengan tema yang diusung. Dan terlihat antusiasme para akademisi, sehingga konferensi ini diikuti oleh 41 presenter terpilih yang sudah mengirimkan artikelnya,” imbuhnya.

Baca Juga  Bunda PAUD Provinsi Banten Dewi Indiarti Rano memperoleh Anugerah PAUD

Sementara itu, di tempat yang sama Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, MA, mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang sudah bersedia memenuhi undangan dalam ICONQUHAS IV ini.

“Terima kasih diucapkan untuk para narasumber, kepada moderator, juga para partisipan. Konferensi ini akan digelar selama 2 hari. Untuk hari pertama kita fokus pada Hadith Studies, dan esok harinya fokus pada persoalan Qur’an Studies. Setelah konferensi inti, nanti ada juga diskusi panel untuk para presenter yang artikelnya sudah di review,” ujarnya.

Tajuk konferensi internasional kali ini, lanjut Yusuf, yakni ‘New Landscape on Qur’an and Hadith Studies: Challenges and Opportunities’ begitu menarik dan relevan dengan hari ini.

Baca Juga  Sambut Tahun Baru Hijriyah, Ponpes Al-Hidayah Santuni 275 Anak Yatim Piatu

“Untuk menyuseskan kegiatan ini, panitia telah mengundang beberapa pakar di berbagai perguruan tinggi sesuai dengan tema yang diangkat pada konferensi kali ini, diantaranya dari Australia, USA, Iran, India, Malaysia, dan tentu saja pakar dari Indonesia,” katanya.

“Insyaallah outcome dari konferensi ini disamping terjadinya dialog dalam kemajuan peradaban keislaman di era Revolusi 5.0 ini serta berbagai aspek lainnya, juga akan terjadi sharing keilmuan dan penemuan-penemuan baru dari hasil penelitian,” imbuh Yusuf.

Pada intinya, Yusuf melanjutkan, konferensi ini merupakan sebuah wadah yang ideal sekali untuk meningkatkan minat publikasi yang merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu terkait dengan pendidikan dan pembelajaran, penilitian dan publikasi serta pengabdian kepada masyarakat.

“Kami mengajak para akademisi di berbagai belahan dunia untuk memberikan dukungan dan partisipasi pada konferensi ini, dan karya ilmiah yang dipresentasikan nantinya akan dipublikasi pada jurnal yang kami punya,” pungkasnya.@Iman