Alami Kekosongan, Ketersediaan Obat di RSUD Berkah Dikeluhkan Pasien

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Ketersediaan obat di RSUD Berkah Pandeglang mengalami kekosongan. Padahal, Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun ini sudah menganggarkan dana sebesar Rp12 Miliar untuk pembelian obat-obatan.

Dana sebesar itu dialokasikan oleh Pemkab Pandeglang dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni sebesar Rp6 miliar dan perubahan Rp6 miliar.

Kekosongan ketersediaan obat ini dikeluhkan oleh pasien. Musababnya, pasien yang menggunakan BPJS pun harus mencari obat ke luar rumah sakit.

Baca Juga  Cegah Anak Kerdil, Pemerintah Upayakan Perbaiki Gizi Bayi

Humas RSUD Berkah Pandeglang, dr. Achmad Chubaesi membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan, ada beberapa item obat yang mengalami kekosongan. Nanun, dia tak menyebutkan obat apa saja yang kosong.

“Betul, ada beberapa item obat yang harus dibeli diluar oleh pasien, karena pasokan obat habis,” katanya. Rabu (15/12/2021).

Chubaesi, juga menuturkan menurutnya pasien BPJS yang menebus obat ke luar RSUD Berkah Pandeglang tetap gratis. Karena, pihak rumah sakit bekerjasama dengan apotek-apotek di luar.

Baca Juga  Kurang Minum Ternyata Berisiko Jadi Lebih Gemuk

“Ketika mengambil obat di apotek obat apa saja yang dibutuhkan pasien nanti dicatat, kemudian akan kami ganti nanti,” ujarnya.

Masih menurut Chubaesi, alasan kekosongan obat di RSUD Berkah karena pihak rumah sakit masih memiliki piutang ke pihak penyedia. Sehingga pasokan obat ke rumah sakit dihentikan.

“Alasan dihentikanya Pasokan obat karena kami masih memiliki utang ke penyedia. Saya lupa jumlah piutangnya tetapi yang jelas seperti itu keadaanya. Semoga hutang piutang ke penyedia obat bisa segera diselesaikan melalui APBD nantinya,” pungkasnya.@Juanda

Baca Juga  Hati-Hati, Macet Pemicu Kanker