Curug Cibadak Bukan Sekedar Air Terjun

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Bagi anda yang mempunyai jiwa petualang dan senang terhadap tantangan, wisata  air terjun Curug Cibadak sangat tepat untuk dikunjungi. Oleh masyarakat setempat, air terjun yang terletak di Kelurahan Pasir Jaya, Kabupaten Bogor ini lebih dikenal dengan sebutan Zingkrang

Curug Cibadak biasanya ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu. Pada hari libur sekolah seperti saat ini, kebanyakaan pengunjung dari kalangan anak muda dan remaja yang memang sangat mendambakan rekreasi yang penuh dengan tantangan. Para pengunjung bisa sekedar berkunjung biasa pagi datang siang atau sore pulang. Namun ada juga pengunjung yang mengadakan perkemahaan untuk bersatu dengan alam tanpa harus merusak alam itu sendiri.

Baca Juga  Sisihkan Raja Ampat, Maluku Bisa Jadi Alternatif Destinasi Wisata Kece

Para pengunjung kebanyakaan datang dari Bogor dan daerah sekitarnya. Namun pengunjung dari Jakarta, Bekasi, Tangerang bahkan dari Banten banyak jugua yang datang ke kawasan wisata Curug Cibadak.

Untuk memasuki kawasan wisata ini tergolong cukup murah, Rp 4.500.-. Dengan perincian Rp 2.500,- untuk biasaya masuk dan Rp 2.000,- untuk biaya asuransi. Para pengunjung diasuransikan selama di dalam kawasan wisata. Dengan demikian para pengunjung merasa aman dan nyaman.

Baca Juga  Keindahan Tanjung Martafhons

Selain dapat menikmati pemandangan air terjun pengunjung juga dapat menikmati pemandangan saywa liar di kawasan wisata ini. Burung elang, rusa, lutung, oa dan beberapa hewan liar lain bisa dinikmati meski jumlah mereka sangat terbatas. Selain itu, di kawasan ini juga telah dibangun fasilitas out bond seperti flying fox. Namun karena dikhawatirkan mengganggu kelangsungan hidup satwa liar, terutama elang, pengelola belum mengoperasikannya.

Baca Juga  Menikmati Kekayaan Bawah Laut Pulau Pahawang

Membuat api unggun, membuang sampah sembarangan serta menebang pohon menjadi larangan utama untuk para pengujung. Pengelola tidak segan-segan memperingatkan pengunjung yang melanggara larangan ini. Membuat api unggun menjadi larangan utama karena bisa menimbulkan kebakaraan. Kawasan wisata ini dikelilingi hutan pohon pinus yang rawan kebakaran.

Sayangnya, pengelolaan kawasan wisata ini belum digarap secara maksimal. Akses jalan yang menuju kawasan wisata yang rusak serta sarana MCK yang tidak terawat menjadikan kawasan wisata ini kurang maksimal dalam menyedot pengunjung.***