2021 Tahun Harapan dan Tantangan

oleh
oleh -

Oleh : M. Natsir Zubaidi

Kita jadikan tahun Baru 2021 sebagai tahun harapan sekaligus tantangan agar para elit politik dan pengambil kebijakan melakukan komunikasi sosial politik yang dialogis dan bermartabat guna mengawal NKRI ini.

Saat ini kita sudah berada di tahun 2021, baru saja kita tinggal-kan tahun 2020, sebagai tahun yang penuh cobaan bagi umat dan bangsa kita.

Pageblug (Pandemi) Covid 19 yang melanda seluruh dunia tak terkecuali negeri kita tercinta. Sejak bulan Maret kita merasakan Covid 19 telah mengurban jiwa, harta dan penderita masyarakat baik bidang sosial, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan ekonomi.

Ditambah adanya dua orang menteri yang melakukan korupsi justru pada saat kita bangsa Indonesia dilanda krisis pandemi, apalagi adanya tragedi tindak kekerasan terhadap 6 anggota FPI dan pembubaran FPI oleh pihak Pemerintah.

Baca Juga  Omnibus Law: Luka dan Harapan

Setiap pergantian waktu, baik hari, pekan, bulan tahun hendaknya kita jadikan sebagai forum introspeksi, muhasabah, evaluasi diri, baik keluarga, masyrakat dan segenap komponen bangsa tiada terkecuali.

Karena pada hakekat kehidupan dan kejayaan suatu kaum atau bangsa itu dipergilirkan oleh yang Maha kuasa, Allah SWT ,” yudawiluha bainannas. Kejadian masalah hendaknya kita jadikan pelajaran yang berharga guna menapaki kehidupan tahun 2021 ini.

Pada tahun 2021 ini akan banyak Pejabat (Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang terpilih pada Pilkada 2020 ) yang akan dilantik. Kami mengharapkan agar melakukan komunikasi politik yang santun serta menampung aspirasi masyrakat yang dipimpin, justru pada saat Pandemi Covid 19, sangat dibutuhkan pejabat yang mengayomi, melayani Masyarakat. Seraya terus menurus kita berdoa agar wabah Covid 19 ini segera hilang dari permukaan bumi kita. Amiien.

Baca Juga  Hanya Nama Pasien Positif Corona Bukan Rekam Medik

Perbaiki dan bina komunikasi politik yang dialogis dan bermartabat ! Sebagai negeri yang masyrakatnya pluralistik, maka segenap komponen bangsa hendak nya pendekatan “pergaulan sosial ” dialogis, saling berpengertian satu sama lain (understanding) yang dalam istilah agama “ta’aruf”.

Ada kelompok dalam sebuah Negara itu yang memiliki peranan yakni “pemerintah (government), pengusaha/perusahaan ( Corporate ) dan masyarakat Madani (Ckvil Society ). Namun menurut saya perlu ditambahkan yakni kelompok Ulama Cendekiawan ( Intellectual ) agar dalam menjalankan roda negara bisa ada landasan berpikir (Literasi ) yang sesuai dengan cita cita berbangsa dan bernegara ( dalam konteks Indonesia adakah Pembuka dan Batang Tubuh UUD 1945).

Baca Juga  "Peringatan Haul 100 Tahun HM. Soeharto” Pesan dan Jasanya yang Selalu Diingat Umat Islam

Dalam memasuki tahun baru 2021 ini sebaiknya kita berdoa ‘Ya Tuhan kami, masukkanlah kami ketempat masuk yang benar”, dan keluarkanlah (pula ), kami ketempat keluar yang benar, dan berikanlah kepada kami (dari sisi MU ) kekuasaan yang menolong ( Al Qur’an S.Ak Isra’: 80)

Penulis adalah Pembina Institut Risalah Peradaban dan Anggota MPR RI periode 1997-1999