Kabag Bina Sarana dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Banten, Budi Suryono, telah menyusun rancangan kegiatan di bulan Mei dan berbagai kegiatan tersebut telah dapat terselesaikan dengan baik menjelang bulan puasa. Salah satunya adalah kegiatan kunjungan lokasi minapolitan pada 15-16 Mei 2017 yang bekerjasama dengan Pokja Minapolitan Kabupaten Serang. Tujuannya untuk mengevaluasi progres kegiatan minapolitan. Bentuk kegiatan minapolitan yang sudah selesai adalah gerbang minapolitan di Pontang, Domas, Kabupaten Serang.
Kegiatan selanjutnya telah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan meninjau tempat yang perlu diperbaiki. Diantaranya adalah kebersihan selokan yang menuju kearah Domas. Dalam upaya meningkatan kebersihan lingkungan ini perlu adanya kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, kepedulian masyarakat dan pihak-pihak terkait.
Asisten Daerah II Propinsi Banten, Ino S Rawita, berharap harus segera dibuat pemetaan dari berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi, sehingga dapat diantisipasi sejak diri. Hal ini penting untuk mengurangi tingkat terjadinya bencana, meminimalisasi jatuhnya korban dan juga menjamin ketersediaan akomodasi untuk bantuan. Daerah yang yang merupakan titik rawan bencana yang pernah terjadi diantaranya adalah Pandeglang, Tangerang dan Kabupaten Lebak.
Diadakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Hotel Le-Dian, pada Kamis, 18/05/2017. Rapat ini dibuka langsung oleh Asda II Propinsi Banten dan bertujuan untuk mengetahui akses percepatan keuangan daerah agar segera dicairkan karena peredaran uang di Propinsi Banten akan membantu kesejahteraan rakyat.
“Mengingat sekarang peredaran uang sangat lambat dan hal ini tergantung dari pemerintahan daerah, kabupaten, kota, maupun provinsi dimana pemerintahan daerah sudah mengeluarkan satu anggaran untuk suatu kegiatan,” jelas Asda II, Ino S Rawita.
Selanjutnya ada rapat khusus bidang ekonomi, Senin 22/05/2017 dengan Gubernur Propinsi Banten. Rapat ini khusus membahas masalah percepatan perekonomian di Propinsi Banten dan langkah apa saja yang harus ditempuh, sisi mana saja yang harus diprioritaskan sehingga target laju pertumbuhan ekonomi di Propinsi Banten merata. Rapat ini juga dihadiri oleh stackholder yang ada dirumpun hijau yang membidangi masalah perekonomian.
Rapat Koordinasi Pengendali Inflasi Daerah dilaksanakan ditransit Pendopo Gubernur, pada Sealasa 23/05/2017. Rapat ini khusus membahas tentang apa-apa yang harus disiapkan dan diantisipasi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Rakor ini berangkat dari timbulnya berbagai pertanyaan di masyarakat mengapa harga selalu naik pada bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. TPID daerah bekerjasama dengan bulok di masing-masing daerah diantaranya Tanggerang Selatan, Tanggerang, Serang, dan Kabupaten Lebak.
Reskrim Polda dan Intel Polda masuk dalam Tim Penggerak Inflasi Daerah dengan target kegiatannya adalah agar harga pasar tidak melambung tinggi. Kegiatan ini juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk antisipasi terhadap kenaikan harga trayek angkutan umum. Dinas Perhubungan juga mempunyai program mudik gratis bagi penduduk di Pulau Jawa dan Sumatera seperti Palembang dan Lampung. Program mudik gratis ini sudah dibuka mulai dari tanggal 16 Mei-22 juni 2017.
Kegiatan terakhir adalah Rapat Tim Promosi Daerah oleh Ibu rohmah di Dinas Penanganan Modal Pelayan Terpadu Satu Pintu, pada Rabu 24/05/2017. Rapat promosi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi berbagai dinas dan instansi diberbagai daerah maupun luar daerah.
Rapat tim promosi bersama ini difokuskan kepada Banten Expo ini akan kita gelar dalam satu pafiliun yang isinya adalah semua Satuan Kerja. Satuan Kerja Rumpun Hijau dikumpulkan dalam satu tempat dengan pemisahan pada bidang perdagangan, investasi dan pelayanan.
Rapat Koordinasi Perkembangan Pertanian dan Ketahanan Pangan oleh Ibu Ida yang membahas sejauhmana program untuk dua juta hektar. Pemprov Banten telah mendeteksi kerjasama dengan pertanian untuk menyediakan lahan pertanian khususnya jagung, kacang, padi, dan kedelai.
Provinsi Banten harus mengkroscek ketersediaan pangan apakah sudah mempunyai cukup stok beras sampai lebaran. Rapat koordinasi perkembangan pertanian dan ketahanan pangan ini sangat menentukan sekali karna keterkaitannya dengan kesejahteraan masyarakat Provinsi Banten. Rakor ini untuk mengantisipasi tantangan yang akan datang dari sisi pertanian dan juga akan buka lahan. Lahan yang sekarang masih ‘tidur’ maupun habis HTO-nya akan dilakukan kerjasama kembali antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Harapannya untuk mencapai visi misi Gubernur baru adalah tercapainya cita-cita demi Propinsi Banten masyarakat yang aman, nyaman, adil, sejahtera, berkeadilan dan mandiri.(Aang)