Masjid Menjadi Tempat Muslim Dengan Multi Kultural Berbagai Kebudayaan di Kota Berlin

oleh
oleh -

Suasana bulan ramadhan di berlin berbeda dengan di Indonesia, banyak hiasan dan makanan khas yang selalu menemani selama ramdhan di Indonesia. “Hari terakhir puasa temperatur belum jadi seperti di Indonesia. Hanya waktu puasanya yang menjadi lebih panjang seiring dengan waktu matahari terbenam yang lebih larut. Di Jerman sudah ada perbedaan jelang ramadhan yaitu adanya hiasan di bungkusan makanan atau minuman untuk merayakan kedatangan bulan ramadhan Ramadan Kareem. Bulan puasa tahun ini berlangsung pada musim semi dengan suhu yang masih terhitung dingin bagi orang Jerman sekalipun”, Imbuh Budi Annisa Sidi, PhD selaku Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya di KBRI Berlin, Jerman

Baca Juga  Rusak Parah, Trotoar Alun-alun Pandeglang Bahayakan Pejalan Kaki

5 % penduduk Jerman ialah muslim yang berarti umat muslim di jerman adalah minoritas. Setiap masjid di jerman menjadi tempat muslim dengan multi kultural berbagai kebudayaan, WNI di jerman sendiri sekitar 23.000. Dibandingkan di Indonesia, puasa di Jerman tentu saja sangat berbeda. Hampir semua orang tidak berpuasa
suasana Ramadan di sini tidak terlalu terasa. Orang-orang makan dan minum seperti biasa. KBRI Jerman mengundang sekitar 250 orang untuk berbuka bersama. Untuk informasi kegiatan buka bersama bisa melalui IG KBRI Jerman, sebagai registrasi agar suasana kondusif mendapatkan porsinya sesuai dengan peserta yang sudah mendaftar hadir. “Selain WNI, acra bukber di KBRI selalu mendapatkan tamu mulai dari keluarga orang-orang keturunan Indonesia dan umat muslim yang berada di sekitar KBRI Jerman”, Ungkap Annisa (22/3/24)

Baca Juga  BNN Aceh Tangkap Sejumlah Pegawai Negeri Sipil Saat Asyik Pesta Narkoba Bersama Wanita

Waktu puasa berbeda dengan Indonesia, karena di Jerman mengalami 4 Musim. Untuk ramadhan sekarang masuk ke dalam musim semi waktu puasanya tidak terlalu jauh dengan Indonesia. Subuh 4.35 magrib 18.11 hampir sama dengan di Jakarta. Diakhir Ramadhan mungkin magribnya sekitar jam 20.00 karena pergeseran waktu dari musim Semi ke musim kemarau. Toleransi di Jerman khususnya di Kota berlin cukup tinggi, sedikit berbeda dengan kota-kota lain di jerman ada sebagian warga jerman kurang paham dengan arti puasa dan ramadhan.

Baca Juga  Kasatpol PP Banten Dicopot Efek Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten

KBRI Jerman selama bulan puasa tetap melayani setiap warga Negara yang datang ke KBRI Jerman, seperti pelayanan perpanjangan passport, dan pelayanan-pelayanan yang lain berjalan seperti biasa. “KBRI Berlin memang akan tutup pada hari-hari cuti bersama seperti di Indonesia, namun pada Hari Idul Fitri akan mengadakan Shalat Idul Fitri dan Open House Duta Besar”, Tutupnya (Wisnu Shinoda)