Taraweh di Masa Pandemi

oleh
oleh -

Oleh : Jaya Suprana

Di tengah pembahasan mengenai penyelenggaraan Taraweh pada masa pageblug virus Corona, sahabat saya yang aktif mengabdikan diri sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qura (PPUQ) Pondok Cabe, Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) Jakarta serta Ketua Umum Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (PADASUKA), KHR Syarif Rahmat RA berbaik hati untuk berbagi sebuah saran yang atas ijin beliau kini saya copas sebagai berikut:

Baca Juga  Wawancara Khusus Dengan Komisaris Garuda, Timbo Siahaan

TARAWEH BERJAMAAH

Kalau aku sebagai bukan Ulama boleh berpendapat, sesungguhnya Taraweh Berjamaah bisa dilakukan menggunakan zoom dengan syarat posisi Imam ada di wilayah yang lebih depan dan yang terlihat dari Imam adalah punggungnya.

Perkembangan teknologi tidak harus menghilangkan ibadah, hanya syakalnya saja yang berubah. Rasulullah SAW hanya satu kali menghadap Allah ke Sidratil Muntaha ketika perjalanan Isra-Mi’raj. Tetapi selebihnya beliau demikian juga Ummatnya menggunakan “Sambungan Langsung Jarak Jauh” dengan Shalat 5 waktu. Itu sebabnya dikatakan “Shalat itu Mi’rajnya Orang-Orang Beriman”.