Majalahteras.com – Pembangunan kawasan wisata di Banten pada tahun 2009 ini mulai menggeliat. Hal ini ditandai dengan dibangunnya dua objek wisata oleh PT Sinar Ciomas dengan total investasi mencapai Rp 86 miliar. Salah satunya kawasan Wisata Pemandian Air Panas Batukuwung, Kabupaten Serang.
Dua objek wisata tersebut masih berada di kawasan Serang. Kawasan Pariwisata Banten Bisnis Center (BBC) di Kelurahan Tembong Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang dengan investasi mencapai Rp 50 miliar. Sedangkan revitalisasi Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Batukuwung di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang investasinya mencapai Rp 36 miliar.
“Pembangunan objek wisata ini merupakan bentuk kemampuan investor di daerah sendiri,” ungkap H Tb Chasan Sochib, Direktur Utama PT Sinar Ciomas.
“Sekarang ini seolah-olah ada pandangan pengusaha di daerah Banten tidak mampu. Sehingga yang di gembar-gemborkan hanya investor luar. Padahal seharusnya perhatikan pengusaha pribumi atau sohibul bait dulu. Jangan anggap tidak maju dan mampu,” tambahnya H Tb Chaasan Sochib didampingi Ketua Kadin Banten Bidang Pariwisata H Achmad Sari Alam dan Ketua PHRI Kabupaten Serang Ashok Kumar.
Menurut Ashok Kumar, kawasan pariwisata BBC dibangun di atas lahan seluas 512 hektar dengan lokasi wisata berupa pemancingan kolam renang, water boom dan objek keluarga lain. Kawasan wisata ini juga ditunjung dengan fasilitas lapangan futsal, hotel, dan parkir yang luas. Wisata pemancingan sudah selesai dikerjakan, sedangkan water boom diperkirakan sebelum lebaran sudah selesai. “Saya targetkan januari 2010 kawasan wisata ini sudah bisa diresmikan,” ujarnya.
Revitalisasi Batukuwung
Kawasan wisata pemandian air panas Batukuwung dibangun tahun 2009 ini. Objek wisata ini dikelola oleh PT Pemandian Air Panas Batukuwung. “Objek Wisata Pemandian Air Panas Batukuwuung diharapkan menjadi salah satu ikon pariwisata air panas di Banten,” ungkap Direktur PT Pemandian Air Panas Batukuwung H. Achmad Sari Alam.
Untuk menarik wisatawan dari wilayah Jabodetabek, di kawasan objek wisata seluas 8 hektar ini, kawasan pemandian menempati lahan seluas 5 hektar. Sedangkan pembangunan villa atau cottage menempati lahan seluas dua hektar. “Pemandian air panas Batukuwung sangat potensial berkembang di Banten. Hal ini karena didukung letaknya yang strategis, panorama yang indah dan jalan bagus,” ungkap Sari Alam.
“Pemandian air panas didukung dengan fasilitas spa, villa atau cottage, restoran dengan makanan khas Banten seperti sate bandeng, rabeg dan sebagainya. Dengan fasilitas ini diharapkan bisa menarik wisatawan bukan dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri,” tambahnya.
Masih menurut Sari Alam, untuk fasilitas spa akan bekerjasama dengan PT Nyonya Meneer yang terkenal dengan ramuan tradisionalnya. Penikmat spa maupun cottage bisa melihat langsung keindahan alam di luar karena posisinya yang berada di ketinggian bukit.
“Batukuwung adalah objek wisata Banten yang sangat potensial. Jika dikembangkan bahkan melihat kondisi saat ini bisa jadi akan punah jika tidak diperbaharui. Karena itu kami berniat menjadikan objek wisata pemandian air panas Batukuwung menjadi ikon dan khas Banten. Menurut sejarah, Batukuwung dulu diperebutkan penjajah, masa kita sekarang membiarkannya punah,” ungkap Sari Alam.
“Saya targetkan, akhir tahun ini pembangunan sudah selesai dikerjakan,” pungkasnya.***