Mobilitas Warga Meningkat, Jokowi Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19

oleh
oleh -
Mobilitas Warga Meningkat, Jokowi Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19

MAJALAHTERAS.COM – Masyarakat diminta waspada akan kenaikan kasus Covid-19. Mobilitas warga yang kini mulai meningkat membuat pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan potensi lonjakan kasus Covid-19 lagi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan  potensi gelombang ketiga Covid-19 bisa muncul karena peningkatan mobilitas disertai abainya warga dengan protocol kesehatan. Tidak hanya dipicu varian baru semata.

“Untuk itu, kita perlu bersama-sama mengantisipasi lonjakan kasus Covid,” katanya Jumat (24/9/2021).

Lebih lanjut ia menyebutkan, hal in terlihat pula dari data Kementerian Kesehatan, sejak 2 Agustus 2021. Peningkatan mobilitas di Jawa dan Bali telah meningkat secara signifikan.

Ini juga sesuai dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang rilis 15 September 2021.  Empat wilayah disorot karena mobilitas tinggi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.

Baca Juga  Penambahan Kasus Covid-19 di Tanah Air Masih Terus Terjadi, DKI Jakarta Jadi Urutan Pertama

“Peningkatan mobilitas yang saat ini bahkan sudah menyamai kondisi sebelum pandemi, harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya lagi.

“Kita semua harus selalu waspada dan tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, agar peningkatan mobilitas masyarakat bisa terus sejalan dengan upaya penanganan pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Sementara itu Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan pengalaman, gelombang ketiga di RI bisa terjadi tiga bulan ke depan. Saat libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga  Rangkaian HBP ke-60, Lapas Narkotika Jakarta Laksanakan Bersih-Bersih Lingkungan Hunian Lapas

“Artinya potensi kenaikan kasus meningkat. Dengan pembelajaran gelombang satu dan dua, harus semakin tangguh,” katanya.

Sebagaimana diketahui, lonjakan kasus pertama kalinya (first wave) terjadi pada Januari 2021 setelah Libur Natal dan tahun Baru 2020. Selanjutnya, lonjakan kasus kedua terjadi pada Juli.

Berbeda dengan Indonesia, lonjakan kasus di dunia justru terjadi pada April, 2021 atau tiga bulan sebelum kasus meledak di Indonesia. Saat dunia telah mengalami penurunan, Indonesia justru dilanda gelombang ketiga tersebut.

“Lonjakan kasus kedua pada Juli memberikan banyak pelajaran. Penanganan lebih mahal, lama dan memakan korban. Upaya terbaik adalah melanggengkan penurunan kasus dengan protokol kesehatan sedikitpun tidak lengah.” Katanya.

Baca Juga  Universitas Budi Luhur Gelar Penyuluhan Digital Merketing Usaha Mikro

“Dari pola ini dunia dan RI, pelajaran adanya lonjakan kasus di RI pada Juli, tak berkontribusi pada kasus dunia. Lonjakan kasus di RI pada Juli tidak disebabkan global atau dari negara lai melainkan dari internal Indonesia. Hal ini karena peningkatan mobilitas dan aktivitas sosial bersamaan dengan mudik,” tambahnya.

Indonesia sendiri mencatat total 4,1 warga telah terinfeksi Covid-19 dengan 140.954 kematian. Kasus aktif hingga kemarin sebanyak 49.662. (Dede).