majalahteras.com – Hari ini, 14 Juni 2022, merupakan momen istimewa bagi Gaido Bank Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang didirikan pertama kali oleh para aktivis dan cendekiawan muslim pada tahun 1994 tersebut kini telah memasuki usia ke-28 tahun.
Bila menengok ke belakang, perjalanan Gaido Bank Syariah hingga saat ini tentu tidak mudah. Berbagai tantangan berat telah dilalui, bahkan Gaido Bank Syariah pernah berada pada fase kritis, dan terancam dilikuidasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena tingkat non-performing financing (NPF) nya yang tinggi, mencapai 73 persen, pada tahun 2016.
Beruntung, pada fase kritis tersebut, M Hasan Gaido, CEO dan Founder Gaido Group datang menyelamatkan Gaido Bank Syariah yang dulu masih bernama Bank Artha Fisabilillah (Arfis), dengan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan.
Setelah disahkan oleh OJK sebagai Pemilik Saham Pengendali pada 2017, Hasan Gaido langsung melakukan perbaikan secara utuh dan menyeluruh. Berkat bantuan orang-orang profesional yang juga memiliki komitmen kuat, perlahan namun pasti, Gaido Bank Syariah terus bergerak menuju tren pemulihan.
Alhasil, lima tahun kemudian, Gaido Bank Syariah dinyatakan sebagai bank yang sehat oleh OJK, dan mampu menekan tingkat NPF di bawah 5 persen.
Bukan hanya itu, Gaido Bank Syariah juga berhasil mencatatkan berbagai capaian gemilang di penghujung tahun 2021, seperti memenuhi batas minimal modal inti, membukukan laba, menaikkan nilai aset, membeli gedung kantor sendiri, hingga melengkapi formasi kepengurusan perusahaan.
Tahun ini, di momen perayaan Milad ke-28 tahun yang berlangsung di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Gaido Bank Syariah menyatakan kesiapannya untuk turut serta Membangun Peradaban Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia dengan melakukan transformasi digital.
Langkah transformasi digital itu diawali dengan meluncurkan Gaido Mobile Banking, yang ke depan akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi di Gaido Bank Syariah.
Di samping itu, melalui digitalisasi Gaido Bank Syariah akan terus berupaya untuk memperluas jangkauan kemitraan dan pembiayaan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Selanjutnya, masih dalam rangka memperkuat komitmen membangun peradaban ekonomi dan keuangan syariah, Hasan Gaido selaku PSP mewakafkan masing-masing 10 persen sahamnya di Gaido Bank Syariah kepada Nadzir Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nadzir Hidyatullah.
Melalui program wakaf saham ini, Hasan Gaido memiliki impian besar agar kelak Gaido Bank Syariah menjadi bank milik umat, yang dikelola oleh umat dan dirasakan manfaatnya untuk kepentingan umat.
“Saya berharap wakaf saham yang diberikan kepada MUI dan Hidayatullah dapat terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan umat. Sehingga kelak, kepemilikan saham mayoritas di Gaido Bank Syariah tidak lagi atas nama Hasan Gaido, melainkan atas nama umat yang diwakili oleh MUI dan juga Hidayatullah,” ungkap Hasan Gaido.
Setidaknya ada lima manfaat yang dapat dihasilkan dari keuntungan wakaf saham Gaido Bank Syariah:
Membantu faqir miskin
Menyantuni anak yatim
Meringankan beban pendidikan santri, siswa maupun mahasiswa yang tidak mampu
Mendukung lembaga pendidikan seperti pesantren dan majelis taklim
Membantu masyarakat yang menjadi korban rentenir.
Konsep wakaf saham ini sejatinya terinspirasi dari apa yang pernah ditorehkan secara gemilang oleh sahabat Nabi Saw, yaitu Khalifah Utsman bin Affan r.a lewat wakaf sumur yang sangat terkenal.
Hadir berbagai tokoh serta pelaku ekonomi dan keungan syariah di acara puncak Milad Gaido Bank Syariah ke-28, antara lain: Dr. Lukmanul Hakim, M.Si Staf Khusus Wakil Presiden RI, Dr Taufik Hidayat, M.Ec PLT Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dr. Hurriyah El Islamy, LLB (hons), MCL, Ph.D Anggota Dewan Pelaksanan BPKH, Drs. Firdaus, M.Si Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), M Hasan Gaido Founder dan CEO Gaido Group.
Lalu hadir pula M. Anwar Bashori Kepala Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia, Kanny Hidaya, S.E., M.A. Ketua Dewan Perbankan Syariah MUI, Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Iggi H. Achsien Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Guntur Subagja Mahardika, Ketua Umum INTANI.(**)