Yusuf Kalla: Kebebasan Pers Penting Untuk Mendorong Demokratisasi dan Otonomi

oleh -
oleh

Agenda WPFD  2017 di hari ketiga, Rabu (3/4) adalah Upacara pembukaan secara resmi oleh Wapres Yusuf Kala.

Wapres yang hadir bersama Direktur Jenderal UNESCO, Mrs. Irena Bokova dan segenap pejabat tinggi lainnya, seperti Wakil Ketua DPR RI Fachri Hamzah, Menko Polhukam Wiranto, Mentri Kominfo Rudiantara dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baca Juga  Kasus Perceraian di Kabupaten Purwakarta Sejak Januari Hingga September 2022 Tembus 1.658 Perkara

Mrs. Irena Bokova dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Indonesia atas inisiatif dan komitmenya dalam mewujudkan kebebasan pers dalam kehidupan bernegara.

Sementara itu, dalam sambutan kenegaraannya, Yassuf Kalla, menyampaikan, bahwa untuk tumbuhnya sistem pemerintahan yang demokratis membutuhkan kebebesan pers yang bertanggung jawab. Hal ini merupakan bagian agenda besar reformasi, yaitu demokrasi, otonomi dan kebebasan pers.

Baca Juga  Kelurahan Batu Ceper Terima Bansos 60 Karung Beras

Dalam perkembangannya, lanjut Yusuf Kalla, kebebasan pers telah mampu mendorong berbagai bidang pembangunan di Indonesia. Untuk itulah, Wapres berharap, pers dan media dapat memberi pandangan kritis dan kritik kepada negara.

Setelah menyampaikan sambutan, selanjutnya Wapres Yusuf Kalla memukul gong yang menandai dibukanya secara resmi World Press Freedom Day 2017 di JCC-Senayan Jakarta.

Baca Juga  Disdukcapil Kabupaten Serang Kejar Target Nasional Pembuatan KIA