MAJALAHTERAS.COM – Dr Dodi Reza Alex (DRA) disepakati sebagai ikon generasi milenial antihoaks oleh Serikat Media Siber Indonesia Sumatera Selatan (SMSI Sumsel). Hal itu diungkap Ketua SMSI Sumsel, Jon Heri SSos usai audiensi dengan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba), Selasa (10/3).
Menurut Jon Heri, Dodi Reza Alex sebagai ikon generasi milenial antihoaks memiliki alasan yang kuat dan tepat. Itu karena kepala daerah penyandang gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu memiliki kepiawaian dan wawasan yang luas. Bukan hanya dalam pemerintahan, DRA juga dikenal sebagai pakar bisnis dan investasi yang telah mengantongi berbagai penghargaan di tingkat nasional hingga internasional.
“DRA sangat mumpuni sebagai pengusaha sukses. Tak heran jika beliau mampu membawa Muba menjadi Pilot Project Super Prioritas Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis kelapa sawit,” ungkapnya.
Masih kata Jon Heri, SMSI Sumsel juga menjadikan Ketua Kamar Dagang Indonesia Sumatera Selatan (Kadin Sumsel) itu sebagai menjadi keynote speaker (pembicara utama) pada Dialog Rakyat Antihoaks yang akan digelar SMSI Sumsel di Palembang pada 23 Maret mendatang. “DRA bersedia jadi keynote speaker. Beliau akan atur jadwal untuk jadi narasumber,” terang Jon Heri sembari menambahkan, kapasitas DRA sebagai pengusaha terkoneksi dengan SMSI sebagai organisasi para pemilik perusahaan media siber di Indonesia, khususnya di Sumsel.
Lanjut Jon Heri, latar digelarnya Dialog Rakyat Antihoaks akibat maraknya isu yang beredar di masyarakat jelang Pilkada serentak 2020. Sumber isu yang berpotensi akan terjadi di antaranya berasal dari media sosial sehingga dapat memicu berita bohong atau hoaks. “Maka dari itu, SMSI Sumsel menggelar dialog publik sekaligus deklarasi generasi milenial antihoaks,” paparnya.
Komitmen itu juga mengilhami SMSI Sumsel untuk mewujudkan berbagai regulasi yang tak hanya menjamin persaingan bisnis media yang sehat, seimbang, dan setara yang pada akhirnya dapat memberantas gelombang epidemi hoaks yang menjalar melalui media sosial. “Karena itu, para pemilik media siber lokal di Sumsel berkumpul untuk menunjukkan komitmen dalam menjamin dan memastikan keberlanjutan media massa nasional berhadapan dengan perusahaan platform media digital global,” terangya.
Jon Heri juga menjelaskan, saat ini jumlah anggota SMSI Sumsel sebanyak 62 media siber. “Sekarang sudah banyak yang mau ikut, tapi tetap dilakukan seleksi. Harus penuhi aturan yang telah ditentukan Dewan Pers. Media Online harus punya PT berbentuk perusahaan pers,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Muba yang juga Ketua Kadin Sumsel itu menyambut baik dan akan mengusahakan untuk hadir pada kegiatan talkshow tersebut selaku pembicara. “SMSI diharapkan menjadi sebuah organisasi perusahaan media siber di tanah air yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. SMSI Sumsel juga diharapkan berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dan perusahaan dalam membangun citra positif dan iklim kemerdekaan pers yang sehat dan dinamis,” ucap Dodi Reza Alex seraya menambahkan, dirinya nanti akan menyampaikan materi sesuai permintaan dari pihak SMSI. “Bagaimana memberikan motivasi agar menjadi pengusaha media online,” imbuhnya.
Hadir pada audiensi itu Kadinkominfo Herryandi Sinulingga AP, dan Kabag Umum Setda Muba Seprizal SE serta Pengurus SMSI Sumsel, di antaranya Saftarina, Sihat Judin, Heriyanto, dan Kurnaidi.(rls).