Ketua DPRD Medan Terima Aspirasi Cipayung Plus

oleh
oleh -

Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen Tarigan, menerima audiensi dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan. Pertemuan berlangsung di Sri Deli Room, Hotel Grand Inna Medan, Jalan Balai Kota, Rabu (3/9/2025).

Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen Tarigan didampingi Kabag Hukum dan Perundang-Undangan DPRD Medan, Andreas, serta dua staf ahli, Sutrisno dan Zainuddin. Sementara Cipayung Plus yang hadir terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa, antara lain IMM, PMII, HIMMAH, GMNI, PMKRI, GMKI dan KAMMI.

Pertemuan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi yang selama ini mereka perjuangkan, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Wong menyatakan DPRD Kota Medan selalu terbuka bagi masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk menyampaikan masukan.

Dikatakan Wong, forum ini menjadi ruang aspirasi bersama untuk berdialog dan menghasilkan sesuatu yang baik. “Banyak masyarakat datang mengadu ke DPRD, dan hari ini kami menampung aspirasi dari adik-adik mahasiswa. DPRD adalah rumah rakyat, siapapun boleh hadir,” ujarnya.

Baca Juga  Lapas Cilegon Berkontribusi Gagalkan Peredaran 15 Bungkus Narkotika Sabu Bersama APH

Wong juga menegaskan setiap aspirasi memiliki jenjang. Jika persoalan berskala provinsi, maka DPRD Medan akan menyampaikannya ke DPRD Sumut. Demikian pula isu nasional akan diteruskan ke DPR RI.

Salah satu isu utama yang disampaikan mahasiswa adalah lambannya pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset.

Ketua GMNI Medan menilai, banyak kebijakan pemerintah saat ini tidak berpihak kepada rakyat. “Angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, sementara muncul kabar kenaikan gaji anggota dewan. Ini menambah keresahan masyarakat,” tegasnya.

Ketua KAMMI Medan menyoroti lemahnya komunikasi DPRD dengan massa aksi. Ia mengkritik sikap DPRD Medan yang sering hanya merespons lewat pertemuan daring. “Kami sesalkan DPRD Medan terkesan mementingkan diri sendiri. Anggaran kinerja DPRD juga perlu diaudit. Selain itu, kami mengecam dugaan tindak kekerasan aparat terhadap massa aksi,” katanya.

Baca Juga  Cegah Penyebaran Narkoba, Rutan Bangil Adakan Tes Urine Kepada Seluruh Pegawai

Sementara itu, Ketua HIMMAH menekankan pentingnya sinergi DPRD dengan mahasiswa. Menurutnya, banyak keresahan publik tidak tersalurkan. “Di Medan ada ratusan tempat hiburan malam, tapi yang memiliki izin hanya lima. Ini jadi persoalan serius yang harus segera ditertibkan,” ungkapnya.

Ketua GMKI menyoroti fungsi DPRD sebagai lembaga pengawasan dan penganggaran agar benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Ketua IMM menekankan pentingnya komunikasi berkelanjutan dengan DPRD agar mahasiswa dapat ikut mengontrol jalannya pemerintahan.

Menanggapi berbagai kritik, Wong menjelaskan tiga fungsi utama DPRD, yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran. Ia menegaskan, DPRD Kota Medan bekerja sesuai aturan, termasuk melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. “Setiap kegiatan komisi harus disetujui pimpinan. Jika ada temuan, BPK akan memeriksa. Saya pribadi menegaskan tidak pernah bermain proyek,” kata Wong.

Baca Juga  Muzani: Kita Harus Siapkan Insan PII untuk Jadi Pemimpin Masa Depan

Ia juga membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengusulkan rancangan perda yang menyangkut kepentingan generasi muda. “Silakan kalau adik-adik ingin mengajukan perda khusus mahasiswa. Kita bisa kerjakan bersama,” ujarnya.

Terkait isu nasional, Wong berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa hingga ke DPR RI, termasuk soal percepatan pengesahan UU Perampasan Aset. “Aset yang dikembalikan adalah aset bermasalah, ini penting untuk kepastian hukum,” tambahnya.

Pertemuan ditutup dengan harapan agar sinergi antara DPRD Medan dan mahasiswa dapat terus terjalin. Cipayung Plus menegaskan aspirasi mereka bukan semata kepentingan kelompok, melainkan suara rakyat yang harus diperjuangkan bersama. ***

Sumber: blokberita.com