SAE Lapas Cikarang Sukses Diresmikan Sesditjenpas Heni Yuwono

oleh
oleh -

CIKARANG – Lapas kelas IIA Cikarang Melaksanakan Peresmian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yangh dinamakan Kampung Urip, Persemian tersebut dilakukan langsungh oleh Sekretaris Dirjen Pemasyarakatan Heni Yuwono. Selasa (29/11/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Hilal, Perwakilan dari Polres Metro Bekasi, Dandim Bekasi, Kejari Bekasi, Ketua PN Cikarang, Danyon Brimob, Kepala UPT Se Cipurwabesuka, Polres Cikarang Pusat, Kepala BNNK Bekasi, Mitra Kerjasama Lapas Cikarang, BTN, PT Glori Dan Fajar Asri, Kepala Desa Pasir Tanjung.

Kegiatan diawali dengan laporan dari  Kepala Lapas Cikarang Veri Johanes, Veri mengatakan bahwa Lapas Cikarang awal dibangun pada 2010, saat ini dihuni sekitar 1680. Pada tahun 2016, Lapas Cikarang ini dibangun Balai Latihan kerja, dengan luas area 1425 Meter persegi.

“Lapas Cikarang Telah ditetapkan sebagai Lapas Industri, Unggulan disini adalah plastik Inject, sampai saat ini telah terdapat 22 kegiatan kemandirian yang dibentuk masing-masing kelompok kerja.  Saat ini dikelola dan dioperasionalkan oleh ratusan warga binaan,” ujarnya.

Baca Juga  HD : Aspal Karet Peluang Agar Karet Tidak Bergantung Pada Segmen Harga Internasional

Masih kata Veri, “Lapas Cikarang melakukan pelatihan kemandirian bersertifikat. Itu ada 21 pelatihan yang bersertifikat. Dengan jumlah 420 WBP, diantaranya sablon baju, sablon digital, pertukangan, pembuatan kandang ayam, ternak ayam petelur, pembuatan batako, telur asin, konveksi, hidroponik, oncom, roti, ikan nila, lele, kerajinan tangan dan lain sebagainya,” lanjutnya.

Diantara pokja kemandirian itu ada di SAE, yang diberi nama kampung urip, ada 9 pokja.

“Harapan kami ini dapat diresmikan oleh sesfitkenpas. Karena sejauh ini Penyerapan PNBP dari Lapas Cikarang sampai November 2022, sekitar 46 juta,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya,. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil KemenkumHAM Jawa Barat Hilal, dirinya sangat mengapresiasi langkah Lapas Kelas IIA Cikarang dalam membentuk Warga Binaan.

“Saya bangga ditengah tengah pandemi masih ada, khususnya di Lapas ini tempat yang sangat terbatas, kami tentunya sangat mengucapkan terimakasih kepada pak sesditjenpas yang berkenan untuk hadir di lapas cikarang ditengah tengah kesibukannya.  Ketika kita ada punya mau, punya motovasi kuat, insyaallah allah akan memberikan jalan dan pasti kanan kiri kita akan membantu, kalo kita diam saja kita tidak akan dikenal orang,” katanya.

Baca Juga  Hari Gizi Nasional dan Peningkatan Penanganan Stunting di Indonesia

“Luar biasa untuk kalapas cikarang yang terus ingin maju, kami sangat bangga dengan lapas cikarang karna banyak produktifitas meskipun ditempat terbatas, dan hari ini lahir lagi di lapas cikarang yang bernama SAE Kampung urip. Mudah mudahan ini merupakan simbol, meskipun ditempat terbatas warga binaan bisa hidup, khususnya saat kembali ke lingkungan masyarakat,” harapnya.

Disisi lain, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Heni Yuwono dalam paparannya menuturkan bahwa Kalo kita bicara pemasyarakatan. Tentu saja kita akan terbawa didalam lapas yang dihuni oleh warga binaan dengan notabane nya adalah orang yang menjalani pembinaan karena kesalahannya.

“Didalam pelaksanaan pembinaan bagi WBP kita tidak semata mata membuat mereka jera. Kita bangun mereka menjadi manusia yang berhasil dan mempunyai keterampilan. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan dilapas adalah pembinaan kemandirian berupa pelatihan kerja untuk dapat menjadi bekal mereka ketika kembali ke masyarakat. Dalam ruang yang terbatas, meraka harus kita bina, kita di pemasyaraktan tidak mungkin bisa bekerja sendiri,” tandasnya.

Baca Juga  Kodim 0602/Serang Gencar Laksanakan Serbuan Vaksinasi Covid-19

“Kita bekerja bersama sama saja. Antar isntansi belum tentu berhasil, apalagi kita bekerja sendiri, saya apresiasi untuk pak veri sebagai kalapas Cikarang yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan penegak hukum, stakeholder, maupun mitra kerja. Mari tingkatkan terus sinergitas kita untuk mencapai tujuan kita. Yaitu menciptakan manusia sadar hukum dan manusia yang masuk ke lapas bisa taat dan paham tentang hukum agar tidak lagi melanggar hokum,” tegasnya.

SAE merupakan program nyata yang diluncurkan oleh Ditjenpas kemenkumham untuk membekali warga binaan agar memiliki keterampilan.  Isu tentang keamanan kamtib menjadi hal yang krusial di jajaran pemasyarakatan.  (Red).