Perdana Menteri Kamboja dan KBRI di Kamboja Gelar Iftar

oleh
oleh -

Tradisi selama Ramadhan tidak begitu berbeda dengan Indonesia, hanya saja karena di Kamboja pemeluk agama Islam merupakan golongan minoritas (sekitar 2 – 3% dari total 16,9 juta penduduk Kamboja), sehingga suasana Ramadan tidak begitu tampak di Kamboja. Namun demikian di kalangan komunitas Muslim Kamboja, kita dapat melihat beberapa tradisi yang sama dengan Muslim Indonesia seperti buka puasa bersama, salat Tarawih berjamaah, serta berkeliling membagikan zakat fitrah. Dalam rangka memuliakan bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia dan masyarakat setempat di Kamboja bersama-sama dengan antusias melaksanakan buka puasa dan Shalat Tarawih berjamaah di Wisma Duta Besar di Phnom Penh, Kamboja. “Sementara itu, tradisi di Indonesia yang tidak terdapat di Kamboja misalnya berkeliling dalam arakan sambil memukul bedug untuk membangunkan sahur ataupun nanti pada saat malam lebaran”, Ujar Teguh Adhi Primasanto Selaku Sekretaris Pertama Fungsi Politik, Sosial, dan Budaya di KBRI Kamboja.

Baca Juga  KASN Minta Pemerintah Taati PP Manajemen PNS

Kamboja secara GMT terletak pada zona waktu GMT+7 yang mana merupakan zona waktu yang sama dengan zona Waktu Indonesia Barat (WIB) sehingga tidak ada perbedaan waktu antara Ibukota Kamboja, Phnom Penh dan Ibukota Indonesia, Jakarta. Dengan demikian perbedaan lama puasa di Kamboja dan Indonesia khususnya waktu Indonesia Barat tidak begitu signifikan, yaitu selama kurang lebih 13 jam. “Menu berbuka puasa yang disantap oleh Muslim Kamboja juga tidak jauh berbeda dengan menu yang ada di Indonesia, terutama jenis makanan manis yang biasa kita konsumsi di awal buka puasa. Banyak hidangan buka puasa di Kamboja yang mirip dengan macam-macam kolak di Indonesia dan rasa yang hampir sama”, Imbuh Teguh (15/3/24).

Baca Juga  Makassar Siap Sambut Peserta Forum Tingkat Tinggi ASEAN untuk Disabilitas

Meskipun 93% penduduk Kamboja memeluk agama Buddha, namun kebebasan beragama bagi kaum minoritas termasuk kaum Muslim tetap memperoleh jaminan dari Pemerintah Kamboja. Setiap tahun, Perdana Menteri Kamboja menyelenggarakan iftar atau buka puasa bersama yang mengundang tokoh-tokoh dan warga Muslim Kamboja, serta tamu undangan lainnya dari negara-negara dengan pemeluk agama Islam yang besar, seperti Indonesia. Pada tahun 2023, Bapak Jusuf Kalla berkesempatan untuk hadir memenuhi undangan tersebut mewakili Indonesia.

Baca Juga  Kapuspen Kemendagri Bahtiar: Kenali Lima Warna Surat Suara Pemilu 2019

“KBRI Phnom Penh senantiasa mengingatkan warga Indonesia yang berada di Kamboja untuk menghormati serta menghargai kebiasaan serta adat yang dipegang oleh warga setempat dan menunjukkan tradisi Ramadan Indonesia yang sekiranya dapat dikolaborasikan dengan kebiasaan masyarakat setempat”, Tutupnya (Wisnu Shinoda)