IndoGreen Environment and Forestry Expo 2018

oleh
oleh -

Majalahteras.com – IndoGreen Environment and Forestry Expo kembali diselenggarakan. Mengangkat tema “Kontribusi Ekonomi Sektor Kehutanan dalam Mendukung Pembangunan Nasional”, 10th IndoGreen Environment and Forestry Expo 2018 diselenggarakan di Convention Hall Samarinda selama 4 hari, pada 5 sampai 8 April 2018.

Indogreen Environment and Forestry Expo merupakan pameran Kehutanan dan lingkungan terbesar di Indonesia sejak tahun 2009, yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bekerjasama dengan PT. Wahyu Promo Citra. Pada pelaksanaan Indogreen Environment and Forestry Expo yang ke 10 dengan konsep “Indogreen Road Show To Your City”.

Penyelenggaraan IndoGreen Environment and Forestry Expo 2018 difokuskan pada sosialisasi program dan upaya nyata mendorong kebangkitan sektor kehutanan bagi kesejahteraan masyarakat dan pelestarian hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia.

Satu dasawarsa IndoGreen Environment and Forestry Expo 2018 diikuti oleh 67 Peserta yang terdiri dari Kementerian ataupun Lembaga, BUMN, Dinas Pemerintah Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah, dan beberapa stakeholders terkait.

Baca Juga  Cegah Gangguan Kamtib, Lapas Cikarang Ikuti Apel Siaga Menjelang Nataru 2021

Pada kesempatan kali ini BMKG menampilkan beberapa alat pengamatan cuaca seperti Psycrometer, Anemometer, Campbel Stock, Display Satelit Cuaca Himawari dan Display hiburan lainnya seperti Games dan Photobooth. Booth BMKG menjadi booth yang banyak di kunjungi pengunjung karena display yang disajikan selain bersifat edukatif dan informatif juga menghibur.

Menteri Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendrayono bersama Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak.

Gubernur Awang Faroek sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya pameran di daerahnya, dimana Kaltim telah dipercaya sebagai tuan rumah untuk pertama kali IndoGreen dilaksanakan diluar Jakarta. Diakhir agendanya, Gubernur dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi Booth BMKG dan berbincang dengan pejabat dan staf dari BMKG yang sedang bertugas.

Baca Juga  Konflik Dengan Rusia, Sumbangan Cryptocurrency Terus Mengalir ke Ukraina

Program dan upaya nyata pengelolaan hutan serta potensi sumber daya hutan tersebut akan ditampilkan dalam stand-stand yang ditata sedemikian rupa dan acara-acara yang menarik sehingga dapat menjelaskan satu kesatuan alur cerita Kebangkitan Sektor Kehutanan di Indonesia.

“Tahun ini Indogreen akan tampil berbeda dengan pelaksanaan Indogreen tahun tahun sebelumnya. Selain Talk Show, Presentasi dan Table Top, Green Action (pembagian bibit pohon), Fun Bike, Green Generation Festival (lomba-lomba yang melibatkan pelajar dan mahasiswa),” kata Direktur Utama PT. Wahyu Promo Citra WPCitra Exhibition, Bapak H.M. Sukur Sakka di Jakarta, Senin (2/4/2018).

Tahun ini juga menampilkan diorama Hutan dengan tema “Eksotisme Hutan Borneo” yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang situasi hutan Indonesia, hasil perhutanan sosial dan kegiatan suku pedalaman di Hutan Kalimantan (Borneo).

Sementara itu, dipilihnya tema “Kontribusi Ekonomi Sektor Kehutanan dalam Mendukung Pembangunan Nasional”, menurut Bambang, adalah dalam rangka mengangkat isu ini menjadi sebuah tujuan pemerintah dalam mengantarkan program-progam LHK dan implementasinya.

Baca Juga  Siap Siaga Cegah Gangguan Kamtib, Lapas Pemuda Tangerang Gelar Pelatihan Penaggulangan Huru-Hara

Bambang menyampaikan, dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia diketahui bahwa potensi pemanfaatan hutan dan pasokan bahan baku industri tahun 2045, dapat menghasilkan devisa 97,51 milyar U$S/tahun, atau setara dengan 8,9 kali devisa tahun 2017.

“Hal ini dapat terwujud melalui konfigurasi bisnis baru kehutanan, yaitu pengembangan industri hilir berbasis hasil hutan bukan kayu, agroforestry, ekowisata, jasa lingkungan dari air, panas bumi dan serapan karbon, serta bioenergi,” jelas Bambang.

Untuk itulah, pameran ini menampilkan potensi sumber daya hutan dan pemanfaatannya dari hulu hingga hilir, meliputi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan dan hutan, pengembangan tata ruang, reklamasi, penguatan budaya lokal, promosi potensi pesona alam hutan, hingga pemanfaatan Corporate Social Environment Responsibility (CSER) berbasis masyarakat.@IMAN