Keharmonisan dalam Kegiatan Halalbihalal BPC PHRI Kabupaten Serang

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Banten memiliki beragam obyek wisata, mulai dari wisata bahari (Pantai Carita, Tanjung Lesung, Pulau Umang, Anyer), ekowisata (Ujung Kulon, Gunung dan Pulau Krakatau), wisata budaya (Baduy), wisata religi (Banten Lama) dan wisata belanja (Cilegon, Serang, Serpong).

Sumber daya alam Banten memiliki daya tarik yang kuat, hal itu menyebabkan bangsa-bangsa Arab, India, Cina, Jepang, Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda beberapa abad yang lalu mampir di Banten. Dengan demikian eksistensi Banten sebenarnya sudah sejak lama mendunia. Antara tahun 1525–1808, mulai dari masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (putra Sunan Gunungjati dari Cirebon) sampai masa Sultan Ageng Tirtayasa, Banten dikenal sebagai kerajaan yang banyak dikunjungi orang asing atau wisatawan mancanegara.

Berbicara ciri khas dan potensi pariwisata, Provinsi Banten melalui wisata pantai Anyer dan sekitarnya, mulai terus berbenah diri. Perlahan-lahan semangat kebersamaan untuk mengembalikan masa keemasaan pariwisata Banten, mulai terlihat.

Baca Juga  Hasil Survei RDI, Eki Kalahkan Tatu

Semangat kebersamaan ini pula, yang tercermin dalam kegiatan silaturahmi dan halal bihalal yang digelar Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hotel Green Garden Resort Anyer. Rabu (04/07/2018).

Silaturahmi dan halal bihalal tahun ini mengusung tema Dengan Halal Bihalal Kita Perkuat Sinergi yang Semakin Solid dengan semua unsur terkait, Menuju Pariwisata Anyer Cinangka yang Lebih Maju”.

Kegiatan yang dihibur oleh Musisi lokal Anyer Cinangka Elang Band dengan lagu-lagu religinya ini, dihadiri berbagai unsur stakeholder pariwisata di Provinsi Banten, mulai dari Serang 1 yang diwakili oleh Irawan, selaku Asda 2 Kabupaten Serang, Muspida, Muspika, PLN, Asosiasi/Komunitas (SPB,ICA, APJI, Balawista) dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga  Begini Aktivitas Para Napi Rutan Bangil

Ustadz Kohar dalam tauziahnya menyampaikan, tanpa semua unsur terkait terlibat dan total dalam menjalankan perannya masing-masing,  maka suasana yang  dirasakan pasti akan berbeda.

“Ibarat sapu lidi kalau 1 batang akan gampang dipatahkan, tapi kalau banyak dan bersatu di ikat dalam satu kesatuan, maka akan kuat dan solid,” katanya.

Ditempat yang sama, Ashok Kumar, selaku Ketua Harian BPC PHRI Provinsi Banten berharap, pemerintah Kabupaten Serang dapat bekerja sama dalam mengembangkan pariwisata di Anyer dan Cinangka.

Menurut Ashok, pariwisata Anyer-Cinangka yang masih menjadi primadona di Banten. Namun demikian dikatakan Ashok, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan guna membangkitkan kembali gelora pariwisata Anyer.

Baca Juga  Tingkatkan Kualitas ASN, Pemerintah Kota Serang dapat 2 Kategori Penghargaan BKN Awards 2022

Lebih lanjut Ashok menjelaskan, Anyer perlu memiliki identitas atau jati diri. Selama ini, Anyer tidak memiliki identitas. Ia juga banyak menyoroti keadaan pantai Anyer yang kerap kali banyak sampah yang berserakan.

“Harapan kami kepada pemerintah dapat memberikan kebebasan masuk pantai seperti di Tanjung Benua, Kuta Bali, sehingga wisatawan bisa betah di Anyer. Semua perlu ditata agar image kotor dan kumuh bisa kita rubah, contohnya, jadikan pasar Anyer seperti Malioboro di Yogyakarta,” pungkas Ashok.

Disamping itu menurut Ashok, pemerintah daerah dan pihak legislatif, harus ikut mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Serang. “Semua unsur dapt dilibatkan didalamya seperti PHRI, ASSITA, HPI dan lainya.(Iman)