MAJALAHTERAS.COM- Dosen Universitas Serang Raya (Unsera) yang tergabung dalam Tim Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakan program pendampingan peningkatan kapasitas wirausaha warga di Desa Margamulya Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak, Kamis 19 September-Jumat 20 September 2024.
Hari pertama kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa Margamulya tersebut diikuti 30 orang anggota Kelompok Keuangan Mikro Berbasis Perempuan (KKMBP) dan dihadiri Kepala Desa Margamulya, Wawan Irawan. Menurut Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unsera Muhammad Kamil Husein, pelatihan ini untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya peningkatan pendapatan rumah tangga melalui usaha dagang sehingga keuangan keluarga semakin membaik. Selain itu, untuk memberikan pemahaman pentingnya pinjaman dana usaha bergulir dari dana zakat produktif (qardhul hasan) agar menjaga amanah, karena peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikannya.
“Kami juga memberikan pemahaman agar keluarga membentengi diri dari rayuan para rentenir yang menawarkan pinjaman berbunga yang sangat mencekik. Ibu-ibu juga harus memiliki kemampuan berwirausaha melalui usaha dagang serta keterampilan dalam memproduksi barang dagangan, ” tambah Kamil.
Materi pelatihan lain yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta adalah bagaimana memproduksi barang dagangan berupa bakso, seblak dan gorengan. Pada pelatihan ini disajikan resep pembuatan bakso, seblak dan gorengan serta mempraktekkan langsung cara membuatnya.
Para peserta secara bergantian mencoba membuat dan menyajikan barang dagangan tersebut sehingga diminati pembeli dan mendatangkan keuntungan yang besar. Kepala desa Margamulya sekaligus penasehat KKMBP desa Margamulya Wawan Irawan mengaku senang dan bahagia karena warganya berkesempatan mendapatkan pelatihan mengelola usaha.
“Saya berharap warga dapat meningkatkan pendapatan melalui peningkatan omset dan keuntungan penjualan yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Pada hari kedua, Tim Program Pengabdian Masyarakat Unsera meluncurkan pembukaan usaha dagang rumahan di enam tempat di lokasi kampung yang berbeda. Peluncuran tersebut terdiri dari dua usaha bakso, dua usaha seblak dan dua usaha gorengan.
Pembukaan enam usaha dagang tersbut mendapatkan sambuatn yang baik dari para pembeli yang datang berbondong-bondong membeli barang dagangan yang disajikan oleh padagang. “Saya bersyukur karena telah mendapatkan pengetahuan hasil pelatihan dan bisa mulai berjualan yang benar dan bisa meningkatkan omset penjualan. Harapan saya dengan sajian bakso hasil pelatihan mendapatkan tempat di hati masyarakat dan menjadi tempat jajan favorit warga,” ungkap Rukiyah, pemilik usaha bakso 3R di Kampung Cimerak.
Lain lagi dengan Suryati pemilik usaha Seblak prasmanan WJR di Kampung Kadupocol. Ia berharap dengan promosi melalui media sosial usahanya akan semakin ramai. “Dengan promosi di Tiktok saya, usaha seblak prasmanan ini dikenal oleh masyarakat dan berbondong-bondong belanja di sini,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa Peningkatan Kapasitas Wirausaha ini adalah Program Pengabdian Masyarakat Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sesuai dengan kontrak pengabdian DRTPM tahun anggaran 2024. (Media)