Ucu Cahyana – Dosen FMIPA Universitas Negeri Jakarta
Pembelajaran seluler (mobile learning) merupakan proses pembelajaran yang terjadi saat peserta didik dapat dengan fleksibel mengakses informasi, tidak terbatas oleh waktu atau tempat, melalui pemanfaatan teknologi seluler untuk terlibat dalam kegiatan belajar yang otentik. Mobile learning memberikan peluang unik untuk mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman pembelajar dengan pembelajaran formal maupun informal. Portabilitas dan fleksibilitas perangkat seluler memungkinkan pembelajaran untuk menyesuaikan pembelajaran mereka dengan cara yang informatif, menghadapi situasi pembelajaran dengan permasalahan dunia nyata, dan mempersonalisasi pembelajaran mereka (Alshurideh., et al., 2023). Mobile learning diartikan sebagai media pembelajaran yang mengoptimalkan keunggulan smartphone yang diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan perangkat tersebut oleh peserta didik.
Keunggulan mobile learning terletak pada kapasitasnya untuk menyampaikan materi secara praktis dan sederhana, portabilitas yang memudahkan penggunaan di berbagai lokasi, keberagaman visual dengan penambahan gambar dan warna, serta kemampuan aksebilitas dan pembelajaran yang fleksibel di berbagai tempat dan waktu melalui perangkat smartphone berbasis Android (David., et al., 2023).
Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan suatu sistem interaktif dimana objek virtual 3D yang dihasilkan oleh komputer, diintegrasikan dan disusun bersamaan dengan lingkungan nyata. Keunikan interaktif dari sistem ini terletak pada kepabilitas pengguna untuk berinteraksi dengan objek virtual 3D dengan melakukan manipulasi langsung terhadap sudut pandang mereka, di sekitar objek yang ada dalam lingkugan dunia nyata (Jia Sung., et al., 2020). Menurut Buchner & Kerres (2023) Augmented Reality (AR) diartikan sebagai teknologi visualisasi terkini yang mengembangkan kemampuan persepsi sensorik melalui objek-objek digital. Karakteristik khas dari AR melibatkan kemampuan untuk menampilkan objek nyata dan virtual secara bersamaan, memungkinkan interaksi yang terjadi secara real-time (waktu nyata), serta menggabungkan objek virtual dan objek nyata melalui registrasi geometris
Saat ini, pemanfaatan mobile learning dalam pembelajaran kimia telah banyak dilakukan dan terbukti meningkatkan fleksibilitas serta efektivitas pembelajaran. Begitu pula pada penggunaan AR dalam pembelajaran kimia yang menunjukkan bahwa teknologi ini mampu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman konsep peserta didik. Teknologi Augmented Reality (AR) juga memungkinkan visualisasi tiga dimensi dari reaksi kimia secara langsung, sehingga peserta didik dapat melihat bagaimana molekul bereaksi dan berubah bentuk selama proses kimia berlangsung (Qingtang Liu et al., 2021). Dengan demikian, AR dapat menjembatani kesenjangan antara pemahaman abstrak dan pengalaman nyata dalam pembelajaran kimia.
Penggunaan teknologi mobile learning dan augmented reality sesuai dengan penjelasan di atas, diharapkan dapat meningkatkan fokus perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran kimia (Mindfull Learning) yang berdampak kepada kebermanaan belajar (Meaningfull Learning), sehingga peserta didik dapat menikmati proses pembelajaran (Joyfull Learning). Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran kimia menjadi mendalam (Deep Learning) sesuai dengan harapan Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah.





