Satgas: Vaksin Covid-19 Ciptakan Herd Immunity

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, vaksin virus corona baru atau Covid-19 masih dikembangkan oleh Bio Farma. Vaksin itu dalam tahap penyempurnaan.
Muhadjir meminta masyarakat bersabar menunggu pengembangan vaksin selesai. Sebab, pengembangan vaksin harus akurat untuk mencegah kesalahan.

“Presiden sudah pesan betul dirancang. Walaupun cepat, tidak boleh grusa-grusu,” ujar Muhadjir dalam sela-sela kegiatannya di Gedung Pemkab Gresik, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga  Mendagri, MoU Di Bidang Teknologi Informasi (TI) sangat Bermanfaat Bagi Komponen di Lingkup Kemendagri

Sedangkan terkait agenda vaksinasi, Muhadjir menyebutkan, pemerintah dalam tahap persiapan. Pemerintah sedang menyiapkan jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan dan melatih tenaga medis yang bertugas di lapangan nantinya.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan Vaksin covid-19 dipastikan tidak berbahaya. Vaksin justru bisa melemahkan virus.

“Vaksin ini merupakan virus yang dilemahkan dan pada prinsipnya vaksin tidaklah berbahaya,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga  Muzani: Warteg dan UMKM Penyangga Ekonomi Nasional

Menurut Wiku, vaksin akan meningkatkan imun seseorang. Pemerintah memastikan vaksin covid-19 aman digunakan manusia.

“Ini aman karena melalui tahapan uji praklinis dan klinis untuk memastikan keamanan efektivitas dan dosis yang aman yang dapat digunakan oleh manusia,” ujarnya.

Wiku mengatakan risiko yang ditimbulkan vaksin sangat rendah. Manfaat yang dihasilkan justru lebih tinggi apabila seseorang memperoleh vaksin covid-19.

Baca Juga  Pamong Praja Muda IPDN Siap Mendarma Bhakti Pengabdiannya untuk Bangsa dan Negara Dimanapun Ditugaskan

“Vaksin tersebut tidak saja melindungi diri mereka tetapi juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan-alasan tertentu seperti alasan kesehatan,” ujar Wiku.

Sebelumnya, Populi Center mengungkap sebanyak 40 persen warga Indonesia tidak bersedia divaksinasi. Alasannya beragam, mulai dari takut terjadi efek samping, belum percaya pada keampuhan vaksin, dan beberapa lainnya tidak memberikan jawaban.(Iman)