Rutan Bangil Berikan Pelayanan Prima saat Kunjungan Hari Raya Idul Fitri 1445 H

oleh -
oleh

BANGIL – Meskipun kegiatan hari-hari di dalam rutan dijalani dengan rutinitas yang terbatas, namun semangat kebersamaan dan kehangatan tetap berkobar di hari raya Idul Fitri. Rutan Bangil tetap membuka pintu untuk kunjungan keluarga di momen yang penuh berkah ini. Para warga binaan dan keluarga mereka diberikan kesempatan untuk bertemu, berpelukan, dan berbagi kebahagiaan meskipun terpisah oleh dinding beton. Suasana haru dan sukacita pun menyelimuti setiap sudut rutan saat narapidana menyambut kedatangan keluarga mereka dengan senyum haru dan penuh kerinduan.

Baca Juga  Ketua GP Ansor Pandeglang Yakin Polri Punya Alat Bukti yang Kuat Melakukan Penahanan Bahar bin Smith

Kepala Rutan Kelas IIB Bangil, Bhanad Shofa menyampaikan bahwa bertemu dengan keluarga di hari raya Idul Fitri bukan hanya sekadar pertemuan biasa bagi warga binaan, tetapi juga sebuah momen suci yang membangkitkan semangat dan harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Meskipun terbatas oleh keterbatasan tempat dan waktu, momen ini menjadi penawar bagi kerinduan dan kepedihan yang dirasakan oleh warga binaan dan keluarga mereka.

Baca Juga  Napi Lapas Kelas I Tangerang Ikuti Pelatihan Menjadi DAI

Rutan Bangil membuka kunjungan khusus Idul fitri selama 3 hari dan dibagi 2 sesi di setiap harinya. Kunjungan keluarga di hari raya Idul Fitri ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan keluarga dan menjaga keutuhan serta kebersamaan di tengah cobaan. Melalui momen ini, mereka merasakan arti sejati dari kasih sayang, pengampunan, dan harapan untuk memulai lembaran baru dalam kehidupan mereka setelah menjalani hukuman.

Baca Juga  Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60, Lapas Cilegon Gelar Kegiatan Donor Darah

Kegiatan ini merupakan arahan dari Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heny Yuwono bahwa pelaksanaan kunjungan khusus tidak hanya menunjukkan komitmen Rutan Bangil dalam menjaga kebersamaan dan hubungan keluarga WBP, tetapi juga memberikan dorongan moral serta memelihara kesejahteraan psikologis para warga binaan, yang pada gilirannya, dapat membantu mereka dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi ke masyarakat.