Rencana pembangunan alun-alun demokrasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, diresmikan, Kamis (21/5/2015). Alun-alun ini akan dibangun di sisi kiri Kompleks Parlemen, yang saat ini dijadikan sebagai Taman Rusa, lapangan futsal, dan tempat parkir kendaraan.
Acara peresmian ini dihadiri oleh empat pimpinan DPR, yakni Setya Novanto, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, dan Agus Hermanto. Hadir pula Sekjen DPR Winantuningtyastiti dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono.
Fahri yang juga Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR mengatakan, pembangunan alun-alun ini sangat penting bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya. Selama ini, kata dia, masyarakat tidak memiliki ruang-ruang khusus untuk melakukan aksi demonstrasi. Aksi demo digelar di ruang-ruang publik yang akhirnya akan mengganggu kenyamanan.
“Kalau di sini orang berdemo, kita juga bisa langsung mendengarnya. Jadi rakyat dengan DPR akan semakin dekat,” kata Fahri.
Selain tempat untuk berdemokrasi, lanjut Fahri, pembangunan alun-alun ini juga dilakukan untuk menambah ruang terbuka publik di Ibu Kota. Menurut dia, semakin hari ruang terbuka publik semakin berkurang dan Jakarta terus dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit.
Alun-alun demokrasi ini pun bisa menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.
“Kita serahkan lahan kita 20 hektar untuk rakyat,” kata Fahri.
Alun-alun demokrasi ini merupakan salah satu dari tujuh rencana DPR melakukan renovasi terhadap Kompleks Parlemen.