Presiden Joko Widodo menekankan kepada nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) untuk mempergunakan pinjaman dari Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai modal usaha. Presiden mendorong agar pinjaman yang diberikan dikalkulasi dengan benar.
“Itu yang saya titip agar setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM Rp10 juta, entah Rp5 juta, gunakan 100 persen semuanya untuk modal usaha, untuk modal kerja. Harus 100 persen,” ujar Presiden saat bersilaturahmi dengan Mekaar binaan PNM di Gedung Bale Rame, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu, 3 Februari 2024.
Presiden mempersilakan apabila para nasabah ingin membeli barang-barang konsumtif. Namun, pembelian tersebut disarankan dengan menggunakan keuntungan usaha yang telah didapat, bukan dari pokok pinjaman.
“Tadi di depan, ‘Pak saya sudah bisa beli mobil’, silakan, tapi dari keuntungan, bukan dari pokok pinjaman. Saya lihat ibu-ibu ini karakternya sudah baik, kedisiplinannya sudah baik. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang konsumsi yang belum tentu manfaatnya baik,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden turut mengapresiasi produktivitas dan kreativitas yang tinggi dari para pengusaha UMKM di Kabupaten Bandung. Hal tersebut tampak dari berbagai macam produk yang ditampilkan dengan ide dan desain kemasan yang menarik.
Menurut Presiden Jokowi, produk-produk tersebut akan mudah masuk ke pasar, bahkan diyakini dapat masuk ke pasar ekspor. “Kalau kemasannya sudah seperti ini masuk ke supermarket mudah, masuk ke hypermarket mudah, masuk ke ekspor juga mudah. Ini lo bukan hanya dijual di pasar, tapi dijual di manapun seperti ini akan mudah,” tambahnya.
Presiden pun mengajak para pengusaha sebagai nasabah program Mekaar untuk terus memupuk kerja keras, produktivitas, dan kedisiplinan dalam berusaha. Kepala Negara meyakini ketiga aspek tersebut akan menjadi kunci dalam mengembangkan usaha guna menyejahterahkan keluarga.
“Saya kira sangat bagus sekali. Ini kalau terus berkembang, ini akan menjadi gerakan kewirausahaan, entrepreneurship yang bisa membantu keluarga kita, tetapi juga bisa membantu ekonomi nasional negara kita Indonesia,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.