MAJALAHTERAS.COM-Gema Mathlaul Anwar Provinsi Banten meminta Presiden RI mengevaluasi program kartu pra kerja.
Banyaknya aksi protes dari masyarakat, tidak menyurutkan rencana pemerintah untuk tetap menggulirkan program kartu pra kerja, dengan total anggaran sebesar 20 Triliun.
Dari total tersebut, 14,4 Triliun nya dianggarkan untuk membayar 5,6 juta peserta pelatihan yang
masing masing akan mendapat honorarium sebesar 2,4 juta rupiah, dibayar bertahap selama 4 bulan, tentu uang sebesar itu sangat bermanfaat bagi peserta yang akan menerimanya, terlebih lagi di tengah keprihatinan masyarakat saat ini.
Yang menjadi perhatian publik adalah anggaran 5,6 Triliun untuk biaya pelatihan
Sedangkan untuk penyediaan konten pelatihan, berbayar, jika dianggarkan 100 sampai 150 Miliar mungkin masih wajar karena sudah menjadi pengetahuan umum, karena selama ini sudah banyak tersedia konten pelatihan online yang bisa didapat secara gratis di internet.
Irwandi Suherman
Sekretaris Umum
DPW Generasi Muda Mathla’ul Anwar
Provinsi Banten memberi pandangan ditengah melonjaknya gelombang PHK saat situasi pandemi covid-19.
Menurutnya alangkah lebih baik jika dana 5,6 Triliun itu dialokasikan untuk menambah jumlah penerima bantuan pelatihan kerja.
“Sederhananya dalam hutungan jari akan didapat sekitar 8 jt-an peserta pelatihan pra kerja,” ujarnya.
“Kami meminta Kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi, untuk mengevaluasi dan menghentikan pelaksanaan program Pelatihan kartu Pra Kerja tersebut, kecuali ada pengalihan biaya pelatihan untuk menambah jumlah peserta,” imbuh Irwandi.
Menurut Irwandi, ditengah situasi keprihatinan saat ini akibat pandemik covid-19, masyarakat sangat membutuhkan kebutuhan pangan dibandingkan sekedar pelatihan online.(Juanda).