MAJALAHTERAS.COM– Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sebagai salah satu kampus negeri di Provinsi Banten, pada tahun 2019 ini akan memiliki Rektor baru pengganti Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd yang akan berakhir masa baktinya. Pendaftaran calon Rektor Untirta untuk periode 2019-2023 tersebut sudah dibuka sejak 20 Februari dan ditutup 27 Februari, besok.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Untirta, Mas Iman Kusnandar, mengatakan, panitia telah menyusun tahapan dan tata tertib Senat untuk pemilihan Rektor Untirta periode 2019-2023. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke 80 perguruan tinggi negeri se-Indonesia untuk membuka kesempatan kepada para guru besar yang ingin mencalonkan menjadi Rektor Untirta.
“Panitia sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah media, dan melayangkan surat ke 80 perguruan tinggi negeri, untuk membuka peluang dari luar Banten untuk ikut dalam proses penjaringan,” kata Mas Iman Kusnandar.
Berkaitan dengan Pemilihan Rektor baru Untirta, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Untirta Asep Abdullah Busro, SH, CLA berharap pelaksanaan pemilihan calon Rektor Untirta berlangsung secara baik, bermartabat dan berintegritas.
Terkait dengan kandidat calon, Asep menilai siapapun dapat mencalonkan jika memenuhi persyaratan menurut ketentuan aturan. “Pada prinsipnya (siapapun) dapat mengajukan diri, baik dari internal maupun eksternal,” ujarnya.
Akan tetapi, jika dibandingkan antara calon eksternal dan internal, Asep menilai jika calon eksternal yang terpilih memimpin Untirta, yang bersangkutan relatif memerlukan waktu untuk beradaptasi. “Sedangkan calon internal akan lebih memahami peta kondisi internal kampus dan tidak memerlukan adaptasi sehingga bisa langsung efektif bekerja,” tuturnya.
Asep pun merujuk pada figur Soleh Hidayat yang dinilai sukses selama dua periode memimpin Untirta. Menurut dia, Soleh Hidayat merupakan Rektor yang berasal dari kalangan internal kampus Untirta. “Suksesnya Soleh Hidayat memimpin Untirta merupakan bukti bahwa figur-figur calon Rektor dari kalangan internal kampus Untirta sangat berkualitas dan sangat layak menjadi suksesor Rektor selanjutnya,” ungkap Asep.
Ia pun mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kesuksesan kepemimpinan Soleh Hidayat selama dua periode menjadi Rektor Untirta (2011-2015 dan 2015-2019). Menurut Asep, dalam masa kepemimpinan Soleh Hidayat, Untirta telah mengalami perkembangan dan kemajuan secara signifikan.
“Antara lain pencapaian akreditasi menjadi Grade A, pembukaan Fakultas Kedokteran, pembenahan legalitas aset Untirta, pembangunan insfrastruktur kampus bantuan dari IDB meliputi penambahan lokasi kampus baru di Sindangsari dan Ciwaru dan pembangunan gedung perkuliahan baru,” ucap Asep.
Bahkan tak hanya itu, Asep mengungkapkan selama delapan tahun memimpin Untirta, Soleh Hidayat membuktikan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dosen pengajar melalui program beasiswa S3. “Untirta juga telah terbukti memberikan peran strategis dan kontribusi signifikan terhadap masyarakat melalui program pengabdian masyarakat serta menjadi mitra strategis bagi pemda baik pemda Propinsi Banten maupun pemda kabupaten/kota di Banten dalam mendukung program pembangunan di daerah Banten,” terangnya.
Oleh karena itu, Asep berharap Rektor baru Untirta adalah sosok yang seperti Soleh Hidayat, yang memahami Untirta luar dalam. “Kepada Rektor baru nanti, alumni akan mendukung dan menjadi mitra strategis dalam menjadikan Untirta lebih maju,” pungkasnya.
Dan yang terpenting lagi, lanjut Asep, dalam Pilrek Untirta 2019, pelaksanaan mekanisme pemilihan harus mengutamakan musyawarah mufakat antara para kandidat dan senat Universitas. “Dengan begitu, nanti akan tercipta soliditas, terhindar dari adanya perpecahan, pembelahan dan timbulnya faksi-faksi yang akan berdampak merugikan Untirta secara institusi,” tutupnya.(rls).