Pengembangan EBT Di Kalbar Potensial

oleh
oleh -
Ilustrasi EBT/Net

Majalahteras.com – Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat terutama bioenergi yang menjadi satu di antara sumber energi pembangkit listrik ramah lingkungan di daerah itu cukup potensial.

“Potensi EBT terbesar yang ada saat ini berasal dari bioenergi. Kalbar lekat sekali dengan bioenergi. Luas lahan sawit di provinsi ini mencapai 1.312.517 hektare atau setara dengan 64 persen dari total lahan perkebunan yang ada,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, Agung Murdifi saat memberikan sambutan dalam Seminar Mendukung Implementasi Bioenergi Guna Memaksimalkan EBT untuk Kelistrikan Kalbar di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan dengan besarnya potensi bioenergi di Kalbar semestinya dioptimalkan untuk memperoleh energi yang ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat.

“Sejauh ini sudah ada pengembang yang membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik baik tenaga biomassa maupun biogas di Kalbar. Ada pembangkit listrik biomassa Rezeki di Siantan 10 MW dan excess biomass 3,5 MW di Ketapang. Ke depan harus terus dikembangkan,” kata dia.

Baca Juga  Lagi dan Lagi, Rutan Serang Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Terkait seminar yang digelar Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Wilayah Kalbar bersama pihaknya merupakan wujud komitmen PLN untuk menggali potensi sumber EBT yang ada di Kalbar mulai dari energi mikro hidro, biomassa, biogas, hingga tenaga surya.

“Kembali, saya melihat potensi EBT di Kalbar ini cukup berlimpah. Sementara minat pelaku usaha untuk berinvestasi di bidang ketenagalistrikan juga cukup tinggi,” katanya.

Dia mengatakan upaya optimalisasi penggunaan EBT di Kalbar selain akan membantu meningkatkan penggunaan bauran energi terbarukan secara nasional juga tentunya akan memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Bumi Khatulistiwa ini.

Baca Juga  Ratusan Peserta Ramaikan PTQ ke-54 RRI Staf Ahli Gubernur Buka PTQ RRI Banten

“Untuk itu diperlukan perhatian dan keseriusan dari berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat maupun lembaga legislatif serta institusi terkait lainnya,” kata dia.

Sementara itu Ketua Umum DPD MKI Wilayah Kalbar, Ariyanto Sardinata menyataan kegiatan seminar sehari ini sebagai upaya mendukung implementasi bioenergi guna memaksimalkan EBT untuk kelistrikan di Kalbar.

“Harapan kami seminar ini tidak saja memberikan pencerahan bagi para peserta namun dapat diimplementasikan serta menjadi pengidentifikasian masalah dalam mencari solusi proses percepatan pembangunan kelistrikan di Kalbar. Semoga seminar yang digelar ini memberi dampak positif bagi kebijakan yang bermuara pada regulasi yang tercerminkan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik,” kata dia.

Seminar bioenergi dibagi dua sesi. Sesi pertama membahas regulasi dan program EBT di Indonesia, dengan menghadirkan nara sumber antara lain, Ditjen EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, dan Ketua Bidang EBT dan Konservasi Energi MKI Pusat.

Baca Juga  Jalin Kebersamaan, Karutan Saat Gelar Yasinan Bersama Para Petugas

Sesi kedua membahas implementasi bioenergi sebagai potensi EBT di Kalbar dengan menghadirkan nara sumber antara lain Ketua Bidang Pengembangan Investasi Listrik Swasta MKI Kalbar, Direktur PT Radian Utama Interisco Tbk, Direktur PT Rezeki Sejahtera Perkasa Lestari dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Peserta seminar yang diikuti 230 orang terdiri dari perwakilan Pemda Kalbar, pengurus dan anggota DPP dan DPD MKI Kalbar, para pelaku usaha, Perbankan, tokoh adat dan tokoh masyarakat, asosiasi usaha kelistrikan, akademisi, anggota legislatif dan media. Kegiatan MKI tersebut dibuka Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kalbar, Adi Yani. (antara/jem)