SERANG – Masyarakat Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, bergotong royong membersihkan aliran sungai yang kini resmi diberi nama “Sungai Gus Ipul”, pada Sabtu (11/1/2025).
Nama ini merupakan bentuk penghormatan kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang menjadi pelopor revitalisasi sungai tersebut melalui kegiatan kick-off Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), pada 16 Desember 2024 lalu.
Kegiatan pembersihan sungai berlangsung dari Sungai di samping Taman Firdaus, Desa Talaga, Kecamatan Mancak. Acara gotong-royong tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, termasuk Kepala Desa Talaga, Embay Solihin, Tagana Kota Serang, Tagana Kabupaten Serang, Tagana Kota Cilegon, TKSK Kabupaten Serang, PKH Kabupaten Serang, Para Mahasiswa KKM Tematik Untirta, masyarakat sekitar dan insan pers.
Ari Sugira, Sekretaris Tagana Kota Serang menjelaskan bahwa program gotong-royong pembersihan Sungai Gus Ipul dari sampah organik dan non organik kali ini merupakan kelanjutan dari arahan langsung Menteri Sosial.
Menurut Ari, perawatan tersebut bertujuan untuk memastikan saluran air dapat digunakan sebagaimana mestinya dan tidak lagi terkontaminasi limbah rumah tangga.
“Dari Pak Menteri langsung, yaitu Menteri Sosial, program ini dilanjutkan agar kita bisa memastikan fungsi saluran atau sungai ini benar-benar dapat dimanfaatkan,” ujar Ari Sugira, saat diwawancarai pada Sabtu (11/1/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan akibat pencemaran limbah rumah tangga. Namun, upaya perbaikan yang telah dilakukan mulai menunjukkan hasil positif, dan ia berharap masyarakat dapat tergerak untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Kemarin, kondisinya memang memprihatinkan karena penuh dengan limbah rumah tangga, dan kami berharap masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Ari.
Lebih lanjut, Ari Sugira menyoroti kondisi saluran air atau Sungai Gus Ipul dari perbatasan Jambu Lir atau Taman Firdaus hingga ujung kampung arah puncak, sumber mata air yang sudah mulai membaik.
Ia berharap upaya ini dapat memberikan dampak jangka panjang, dengan masyarakat turut menjaga kebersihan dan memanfaatkan sungai tersebut sesuai dengan fungsinya.
“Saat ini, kondisi di sepanjang ini hingga perbatasan Jambu Lir sudah mulai membaik. Mudah-mudahan masyarakat dapat terus menjaga lingkungan ini agar tetap bersih dan fungsional,” kata Ari.