Makna Adiluhur Ibadah Puasa

oleh
oleh -

Oleh : Jaya Suprana

Alkisah menurut Wayang Purwa, di masa balita Jabang Tetuka diasuh oleh Betara Narada di Swargaloka yang sedang diporak-porandakan oleh Patih Sekipu dari kerajaan Trabesuket dengan balatentara dendawa ganas membinasakan para dewa di Kahyangan .

Kawah Candradimuka

Melihat kedahsyatan angkara murka Patih Sekipu bersama laskar dendawa, maka Batara Narada menceburkan Jabang Tetuka ke dalam Kawah Candradimuka di gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Tak ketinggalan Batara Guru, raja Swargaloka melemparkan Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma dan Terompah Padakacarma ke dalam Kawah Candradimuka.

Baca Juga  Taruhan Besar Presiden Jokowi

Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang lelaki dewasa dan gagah-perkasa sakti-mandraguna.

Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya sehingga dengan segenap kesaktian dahsyatnya Tetuka berhasil menumpas Sekipu dan laskar dendawanya.

Sejak saat itu para dewa mengelu-elukan Tetuka dengan nama baru yaitu Gatotkaca.

Bulan Suci Ramadhan

Sebagai warga Indonesia yang sedang dirundung rasa prihatin akibat angkara murka pageblug Corona menyengsarakan bangsa Indonesia, saya merasakan kesejajaran makna kearifan antara kisah Jabang Tetuka dan Kawah Candradimuka dengan bangsa Indonesia dan Bulan Suci Ramadhan. Insya Allah, Bulan Suci Ramadhan pada masa prahara Covid-19 merupakan ujian lahir-batin paripurna bagi bangsa Indonesia sama halnya dengan Kawah Candradimuka bagi Jabang Tetuka sebelum menjadi Gatotkaca. Insya Allah, dalam menunaikan Ibadah Puasa pada Bulan Suci Ramadhan, bangsa Indonesia memperoleh Kekuatan Jiwa Raga demi menumpas virus Corona.

Baca Juga  Pembuktian dan Tuntutan Ganti Rugi Gagal Pulang Kampung

Dengan penuh kerendahan hati, saya mengajak segenap sesama warga bangsa Indonesia untuk bersujud memanjatkan doa memohon Yang Maha Kasih berkenan melimpahkan Kekuatan Lahir-Batin kepada bangsa Indonesia agar pada masa Bulan suci Ramadhan mau dan mampu menunaikan Jihad Al Nafs menaklukkan hawa nafsu diri sendiri masing-masing demi menghentikan dan menyingkirkan segenap angkara murka kebencian yang memecah-belah bangsa untuk mau dan mampu bersatupadu bergotong-royong melawan dan menumpas segenap angkara murka di alam semesta ini termasuk angkara murka virus Corona. AMIN (Penulis adalah pembelajar makna adiluhur Ibadah Puasa pada bulan suci Ramadhan)

Baca Juga  Omnibus Law: Luka dan Harapan