Lewat Produksi Tempe, Lapas Kelas I Tangerang Jadi Penyumbang PNBP

oleh -
oleh

MAJALAHTERAS.COM – Pembinaan merupakan hal yang wajib dilakukan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia dalam upaya menciptakan Narapidana sebagai SDM yang unggul dan produktif serta mempunyai kreatifitas yang baik, tentunya hal tersebut berhasil dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang.

Salah satu kegiatan Napi di Lapas Kelas I Tangerang yaitu memproduksi Tempe, hal tersebut tentunya merupakan sesuatu yang sangat bermanaat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Tangerang mengungkapkan bahwa Jumlah Narapidana yang bekerja di Unit Industri Tempe ada 5 orang Narapidana.

Baca Juga  Sosialisasikan UU RI No. 22 Tahun 2022, Kalapas Cilegon: WBP Harus Paham Apa Saja Haknya

“Jam bekerja para pekerja Tempe di bengkel kegiatan kerja Lapas Kelas 1 Tangerang adalah mulai dari setelah Apel Pagi Jam 07.30, kemudian istirahat di Jam 12.30-13.30 dan Kembali ke Blok pukul 16.30,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Tangerang Victor menjelaskan bahwa Untuk transaksi jual-beli tempe ini bekerja sama dengan Pemborong untuk kebutuhan kepada Bahan Makanan Lapas se Banten, Lapas Gn. Sindur, Lapas Cikarang, Lapas Karawang.

Baca Juga  Waspadai Gelombang Tinggi Hingga 4 meter Tanggal 7-9 Januari

“Sejauh ini, kita Mampu memproduksi sampai dengan 300 pack Tempe/hari nya. Kami selalu menerima Narapidana yang ingin dan ada niat untuk bekerja dan menambah pengetahuan di bidang pembuatan tempe untuk bekal mereka kembali ke masyarakat. Produksi Tempe sudah dibuka mulai Tahun 2017, namun mulai berkembang dan bekerja sama dengan para pemborong mulai dari tahun 2018,” kata Kalapas.

Baca Juga  Wilianto Tanta Lantik Lim Hui Tat sebagai Ketua PSMTI Sumut, Ajak Dukung Pemerintah dan Sukseskan Pilkada

Lanjut Kalapas, Menurutnya Bahan Tempe ini adalah Kedelai berkualitas, Ragi, dan Plastik. Untuk pembuatannya sendiri memerlukan ruangan yang sirkulasi udaranya sedikit sehingga membuat ruangan hangat dan bagus untuk perkembangan tempe tersebut.

“Untuk keuntungan penjualan nantinya akan diputar kembali untuk modal usaha dan juga sebagai penyumbang PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) dalam Kegiatan Kerja Lapas,” tegasnya.(Dede).