Kreatifitas Gegara Corona

oleh
oleh -

Oleh : Jaya Suprana

Di samping menyebabkan manusia distress, ternyata virus Corona juga bikin manusia menjadi kreatif. Terbukti begitu banyak kreasi humor lucu-lucu diciptakan justru pada masa pageblug Corona yang sebenarnya idak lucu.

SEMBAKO

Misalnya video tentang seorang lelaki berkumis secara sangat serius dan penuh rasa terima kasih panjang lebar mengucapkan terima kasih atas sumbangsih sembako yang sangat dibutuhkan demi mengurangi beban derita akibat pageblug Corona sambil dilengkapi doa agar sang penyumbangsih sembako dianugrahi berkah Karunia Berlimpah dari Yang Maha Kasih. Lalu terdengar suara seorang perempuan kemungkinan besar isteri sang lelaki yang bertanya “Apa sudah terima sembakonya, mas ?” lalu dijawab sang lelaki “ Belum !” maka ditanya sang perempuan “ Lah, kok sudah berterima kasih ?” lalu dijawab sang lelaki sambil tersipu-sipu “ Sedang latihan apabila menerima sumbangsih sembako !”.

Baca Juga  "Peringatan Haul 100 Tahun HM. Soeharto” Pesan dan Jasanya yang Selalu Diingat Umat Islam

GILA

Lalu ada meme jenaka tapi serius atau sebaliknya tentang kenyataan bahwa tidak ada orang gila yang terpapar Corona sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa virus Corona yang dianggap tidak diskriminatif dalam memilih mangsa ternyata diskriminatif juga. Ada pula yang menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh orang gila demi menangkal penyakit jauh lebih kuat ketimbang daya tubuh orang tidak gila. Meski tetap tidak dijelaskan di mana garis batas yang membedakan orang gila dengan orang tidak gila sambil juga tetap diragukan tentang jangan-jangan orang yang dianggap gila justru yang sebenarnya waras dan orang yang dianggap waras itu sebenarnya yang gila. Sambil juga masih membingungkan untuk menyebut orang agak gila sebagai orang agak waras dan sebaliknya.

Baca Juga  "Zona Waktu" TRO TRO

CUKUR

Ada pula video tragis tentang seorang suami yang di masa karantina diri terpaksa tidak bisa pergi ke tukang cukur maka terpaksa mengikhlaskan diri dicukur oleh istri tercinta dengan hasil rambut memang tercukup habis tetapi dengan dampak bagian kepala dan wajah terpaksa dipenuhi dengan plester demi menutupi leluka yang tersebar di segenap bagian kepala dan wajah akibat istri yang memang sebenarnya bukan tukang cukur namun dipaksa menjadi tukang cukur gegera Corona.

BOHEMIAN RHAPSODY

Namun yang sempat membuat saya terpingkal-pingkal tanpa henti sampai sesak nafas bukan akibat terpapar virus Corona adalah sebuah video tentang seorang warga Indonesia menyanyikan lagu Bohemian Rhapsody dengan teks dalam bahasa Jawa tentang derita kebosanan sebab harus makan makanan yang itu-itu saja gegara karantina diri gegara Corona yang memang rawan dampak kebosanan yang bahkan potensial bosan terhadap kebosanan itu sendiri. Mamaaaa … kikil meneh … bregedel rong suwir… karo ngombene es teh …. Mamaaaa …. pingin es degan … kentang digoreng sedino dewe … Mamaaaaa … huhuhuhuhu … bakmi lawuh kerang … indomie nembe tak pangan separo … karo ndok … karo ndog dimasak setengah mateng . Lagu itu merdu didendangkan dalam bahasa Jawa dialek Inggris medhok serta gaya tidak kalah serius plus dramatis ketimbang Farrokh Bulsara alias Freddy Mercury . (Penulis adalah pendiri Perhimpunan Pencinta Humor dan penggagas humorologi).

Baca Juga  Ustad Abdul Somad Dan Bu Tejo