Majalahteras.com – Tanjung Martafhons atau Tnjung Martha Alfons, terletak di sebrang Kota Ambon. Untuk menuju ke sana, masyarakat kota biasanya mengunakan Feri atau sampan-sampan. Tanjung Martafhons mempunyai daya tarik tersendiri, karena pantainya yang landai, berpasir indah dilengkapi tepian (pembatas pantai) yang dibuat dari tembok dengan ketinggian satu meter dari pantai. Dari tembok pembatas itulah, masyarakat kota Ambon bisa leluasa memperhatikan teluk yang tenang. “itu sebabnya setiap sabtu malam, atau liburan kawasan Tanjung Martafhons tak pernah sepi dikunjungi wisatawan,” tutur Samuel hehanusa, petugas jaga di Tanjung Martafhons.
Menurut Samuel, ketika suasana Ambon masih benar-benar di era Orde Baru, kawasan Tanjung Martafhons dikuasai Pertamina. Tak anehlah jika lokasi yang menarik itu sempat dijadikan peristirahatan untuk bos-bos Pertamina di Ambon, juga ada tempat hiburan malam, tempat wisatawan bia abernyayi dan berdansa disitu.
Tapi dimasa krisis sosial beberapa tahun lalu, semua fasilitas hiburan, termasuk rumah-rumah peristirahatan yang pernah ada di daerah itu diberangus habis dibakar. Kini puing-puing bekas tempat hiburan dan rumah-rumah tempat peristirahatan itu masih tersisa. Keindahan suasana pantainya juga masih tetap indah. “Suasana itulah yang saat ini kami jual kepada wisatawan sehingga setiap liburan sekolah, atau akhir pekan, obyek wisata ini tak pernah sepi pengunjung,” ujar Samuel lagi.
Agar keindahan Tanjung martafhon bias tetap rutin menjarang wisatawan, Dinas Pariwisata Kota Ambon juga sudah menetapkan lokasi itu sebagai tempat pertunjukan rutin tahunan lomba sampan tardisional. Kegiatan lain yang akan rutin digelar ditempat itu adalah penyelaman sampah didaerah teluk. “Tahun lalu, ketika lomba sampan tradisional di gelar di Tanjung Mrtafhons, wisata yang datang dari lokasi wisata ini banyak sekali. Mungkin ada artis-artis Ambon dari Jakarta yang ikut meramaikan acara ini,” kata Samuel lagi.
Lalu, apa dayatarik pinyu kota?
J watranta, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku mengatakan, Pintu kota bagi orang-orang yang awam tentang keadaan Kota Ambon akan menilai Pintu Kota adalah masuk ke kawasan kota. Tetapi yang sebenarnya Pintu Kota ialah sebuah lokasi wisata yang letaknya tidak beberapa jauh dari Kota Ambon. Untuk menuju ke Pintu Kota tersedia banyak kendaraan umum dari kawasan Kota Ambon.
Begitu tiba dikawasan wisata Pintu Kota pengunjung akan menyaksikan sebuah lubang yang berbentuk persegi empat yang ada di kaki sebuah perbukitan. Dari lubang persegi empat itulah (jika udara sedang cerah) pengunjung bisa memperhatikan suasana Kota Ambon di malam hari yang terang benerang oleh lampu. Dari lubang persegi empat itu pula pengunjung bisa memperhatikan hilir mudik kapal yang memasuki Kota Ambon. “Dan, lubang persegi empat itulah yang kini popular disebut Pintu Kota. Tiap liburan, pengunjung juga banyak ke lokasi itu untuk berekreasi keluarga,” kata Pieter Tomasoa pengelola sebuah biro perjalananwisata dikota Ambon.
Menurit Pieter, Pintu Kota memiliki daya tarik lain. Jadi tidak sekedar lubang persegi empat yang ada di kaki bukit itu, tetapi juga daya tarik perbukitan dan alam kawasan Pintu Kota itu sendiri. Kawasan wisata Pintu Kota itu memiliki areal yang cukup luas, dilengkapi beberapa bangunan khusus untuk tempat peristrirahatan komersial, juga ada beberapa tempat duduk yang di bangun di atas perbukitan. Jalan yang dibangun untuk menuju perbukitan sengaja berkelok-kelok dan mendaki. Tetapi begitu tiba di perbukitan, pengunjung akan dibuat lega memperhatikan indahnya sesuasana Ambon di malam hari.***