Majalahteras.com – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda Mathla’ul Anwar (DPW GEMA MA) Provinsi Banten, Irwandi Suherman, mengapresiasi langkah Gubernur Banten Andra Soni yang telah mendamaikan konflik dan mengembalikan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Lebak.Banten
Namun, di balik apresiasi tersebut, Irwandi menilai langkah yang diambil oleh Gubernur Andra Soni datang terlambat. Menurutnya, konflik yang berujung pada pemogokan massal itu seharusnya dapat diantisipasi dan diselesaikan lebih cepat oleh pemerintah daerah sebelum viral.
“GEMA MA tentu mengapresiasi upaya pak Gubernur untuk mendamaikan dan mengembalikan Ibu Dini sebagai Kepala Sekolah. Ini adalah langkah tepat untuk menstabilkan situasi di sekolah,” ujar Irwandi dalam pernyataan resminya, Kamis (16/10/2025).
Meski demikian, Irwandi menekankan bahwa momentum ini tidak boleh berhenti sampai di sini. Ia mendesak Gubernur untuk mengambil langkah-langkah lanjutan guna mencegah terulang kembeli peristiwa serupa.
“Langkah pak Gubernur kami nilai sudah tepat walaupun agak telat. Untuk itu, kami merekomendasikan agar beliau segera memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk mengusut tuntas dalang dari aksi mogok massal tersebut. Harus ada transparansi dan akuntabilitas,” tegasnya.
Irwandi juga menambahkan bahwa pihak yang terbukti melakukan kesalahan dan memanipulasi situasi harus diberikan sanksi yang tegas dan berat. Pemberian sanksi, menurutnya, akan menjadi efek jera dan penegasan bahwa dunia pendidikan bukan tempat untuk kepentingan politik atau aksi-aksi yang tidak terpuji.
“Pemberian sanksi kepada ananda ILP adalah langkah yang baik. Namun, ini harus diikuti dengan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap akar masalah dan dalang sebenarnya di balik kekacauan ini. Untuk itu mari kita jadikan ini pelajaran berharga untuk memperbaiki tata kelola pendidikan di Banten,” pungkas Irwandi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni berhasil mendamaikan konflik antara siswa dan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fiitri Dalam pertemuan tersebut, terjadi suasana haru dengan saling memaafkan antara pihak siswa dan kepala sekolah “tutupnya .@juanda