Jakarta – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat semakin serius dalam mengawal proses pengusulan Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional. Sebagai bentuk keseriusan tersebut, SMSI kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) lanjutan, sebelumnya dilaksanakan Selasa 29 Oktober 2024 di RM Ajag Ijig Jakarta. FGD kali ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 11 Februari 2025. FGD ini dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari tim riset, akademisi, dan sejarawan yang memiliki perhatian khusus terhadap sejarah nasional.
Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, dalam pembukaan diskusi menyampaikan bahwa SMSI bukan hanya bertindak sebagai pengusul, tetapi juga sebagai pengawal agar seluruh proses berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ia menegaskan pentingnya kajian akademis yang mendalam dalam pengusulan gelar Pahlawan Nasional, agar sosok Margono Djojohadikusumo tidak hanya dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia, tetapi juga mendapat pengakuan resmi dari negara atas jasa-jasanya.
“SMSI berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa pengusulan Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional dilakukan secara profesional dan berbasis data yang kuat. Proses ini tidak bisa sekadar administratif, tetapi harus melalui kajian akademis yang mendalam agar memiliki dasar yang kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Firdaus.
Dalam FGD ini, tim riset membahas berbagai langkah strategis yang harus ditempuh untuk memenuhi persyaratan administratif. Di antaranya adalah penyusunan naskah akademik, biografi lengkap, daftar riwayat hidup, serta dokumentasi dalam bentuk film dan video yang menggambarkan kiprah dan kontribusi besar Margono Djojohadikusumo dalam sejarah Indonesia. Selain itu, diskusi juga menyoroti pentingnya pelibatan akademisi dan lembaga penelitian dalam proses ini.
Ketua Dewan Pengarah Tim Riset, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., yang juga rektor Undip ini menekankan bahwa pengusulan Margono Djojohadikusumo harus berbasis pada data yang valid dan kajian sejarah yang komprehensif. Ia menegaskan bahwa setiap tokoh yang diusulkan sebagai Pahlawan Nasional harus melalui kajian berbasis sumber primer dan sekunder yang kuat, sehingga dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai kontribusi tokoh tersebut bagi bangsa.
“Dalam pengusulan gelar Pahlawan Nasional, kita tidak hanya berbicara tentang sejarah semata, tetapi juga tentang validitas data dan kajian akademis yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kami akan melibatkan berbagai akademisi dan sejarawan yang memiliki kompetensi dalam bidang ini,” ujar Prof. Suharnomo.
FGD ini juga memperkenalkan susunan Tim Riset Sejarah Biografi Margono Djojohadikusumo dalam proses riset dan pengusulan.
Penanggungjawab SMSI Pusat, Penasehat Dr. Hartono Laras, M.Si, Dr. Dhiman Abror, dan Handoyo Budhisejati. Ketua Dewan Pengarah Tim Riset Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si (Rektor Undip), yang didampingi oleh beberapa Wakil Ketua, yakni Prof. Dr. Rizal E. Halim (UI), Prof. Dr. Phil. Al Makin(UIN), Prof. Dr. Alamayah, S.S., M.Hum (Dekan FIB Undip), dan Prof. Singgih Tri Sulistiyanto, M.Hum (Sejarawan Undip). Sekretaris tim adalah Prof. Dr. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., M.Si (UMJ), yang juga dibantu oleh beberapa Wakil Sekretaris, yaitu Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, Dr. Ir. Ahmad Mukhlis Yusuf (UTazkia), Dr. Yanuardi Syukur (UI), serta Gus Dr. H. M. Shidqon Prabowo, M.H (UIN).
Sementara itu, tim supervisor analis riset sejarah dan biografi Margono Djojohadikusumo terdiri dari Prof. Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H., CREL (UNHAS), Prof. Dr. Andriasyah, M.Si.(UMJ), dan Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si (PTIK) dan Adnan Yasin.
Koordinator Peneliti adalah KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, CH., CHt, yang dibantu oleh anggota tim, di antaranya Anwar Saleh Hasibuam, Lc., M.H., Shela Novitasari, Sumantri, Rng. Lisantono, dan DP. Sahuri, S.H.
Dalam laporannya, Koordinator Lapangan Tim Riset, KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, CH., CHt, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kabid Dayasos Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya administratif dalam mendukung pengusulan ini.
“Kami telah melakukan komunikasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, kami juga akan menggelar seminar di berbagai tingkatan, baik nasional, regional, maupun lokal, untuk memperkuat dukungan publik dan akademik terhadap pengusulan ini,” ungkap KRT. Samsul A. Wijoyosukmo, CH., CHt.
Selain dukungan administratif dan akademis, FGD ini juga menyoroti pentingnya mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, tokoh nasional, serta komunitas sejarah. Dengan dukungan yang luas, proses pengusulan ini diharapkan dapat memperoleh rekomendasi dari tim penilai yang bertanggung jawab untuk menilai kelayakan seorang tokoh sebagai Pahlawan Nasional.
Dalam diskusi ini disepakati bahwa batas maksimal pengajuan pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk tahun 2025 adalah 14 April 2025. Oleh karena itu, seluruh tim riset diminta untuk bekerja lebih intensif dalam beberapa bulan ke depan agar seluruh dokumen persyaratan dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, tim riset merencanakan pertemuan tatap muka pekan depan guna memfinalisasi dokumen yang diperlukan. Dalam pertemuan tersebut, tim riset akan membagi tugas kepada masing-masing anggota agar setiap aspek yang dibutuhkan dalam pengusulan dapat terselesaikan secara sistematis dan efektif.
Dengan kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, SMSI Pusat optimistis bahwa Margono Djojohadikusumo akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam membangun ekonomi dan perbankan nasional, serta kontribusinya bagi perjuangan bangsa Indonesia. [*/red]