JAKARTA – Dari sekitar 27 website Malaysia yang diretas kelompok hacker Indonesia, 20 di antaranya belum pulih. Aksi peretasan ini terjadi setelah gambar bendera Merah Putih dicetak terbalik di buku suvenir SEA Games 2017.
Setiap laman yang diretas kelompok hacker diselipi lagu “Indonesia Pusaka” dengan suara merdu penyanyi perempuan.
SINDOnews pada Rabu (23/8/2017) mencoba mengakses beberapa situs Malaysia yang diretas, namun tampilannya masih berisi pesan huruf kapital warna merah putih; “!BENDERA NEGARAKU BUKANLAH MAINAN!”.
Kode serangan kelompok hacker bernama #OPMALAYSIA. Nama-nama anonim para hacker tercantum di bagian bawah website yang dibajak.
Berikut 20 website Malaysia yang belum pulih sejak diretas hari Senin lalu, seperti yang dilansir dari sindonews;
1. http://2017investorsguide.com
2. http://aziziali.com
3. http://aziziali.my
4. http://beahappymillionaire.com
5. http://beliemas.com.my
6. http://belisuratpajak.com
7. http://belowmarketvalue.properties
8. http://bonda.com.my
9. http://cashflowprinciple.com
10. http://innercircle.my
11. http://kolejjutawan.com
12. http://kualalumpurmalaysia.com
13. http://masauntukemas.com
14. http://mesinwang.com
15. http://millionairesguidetogreatness.com
16. http://money101mastery.com
17. http://pakejumrah.com.my
18. http://pelaburanhartanah.com
19. http://pendapatanpasifseumurhidup.com
20. http://rahsiaemas.com
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Khairy Jamaluddin mengaku tidak bisa berbuat banyak atas reaksi publik Indonesia. Menurutnya, Malaysia telah melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan situasi tersebut.
”Sejauh yang saya tahu, kami telah meminta maaf secara formal dan saya juga melakukannya secara verbal kepada rekan saya,” katanya kepada Channel News Asia, merujuk pada Menpora Indonesia Imam Nahrawi.
”Kami telah menarik buku ini, kami telah mencetak buku baru ini, kami telah memberikan buku baru ini, kami telah melakukan semua yang kami bisa,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memaafkan Malaysia dan berharap masyarakat Indonesia tidak bereaksi berlebihan. Sikap Presiden ini disampaikan juru bicaranya, Johan Budi Sapto Pribowo.
”Yang penting sekarang adalah bahwa telah ada permintaan maaf dan buklet itu telah ditarik, seperti yang diharapkan oleh Presiden, dan Malaysia telah meminta maaf,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan.(man)