Ahmad Kailani, Wakil Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran “Mari Kita Biru Kan INDONESIA untuk Prabowo-Gibran”

oleh
oleh -

Hampir semua orang menginginkan langit berwarna biru. Di mana pun di dunia ini. Entah mengapa, Namun sulit dibantah kalau birunya langit bisa jadi simbol bahwa udara terbilang bersih dan tanpa polusi. Contohnya program langit biru pemerintah.

 

Program yang pernah digelar PT Pertamina ini tujuanya untuk meningkatkan kualitas udara dengan cara mengurangi buang gas emisi kendaraan. Tetapi harus diakui warna biru langit memang menyegarkan mata. Warna bersih tanpa polusi. Betapa indahnya jika dunia ini bersih tanpa polusi. Tetapi benarkah program ini juga yang akan digadang Relawan TKN Prabowo-Gibran untuk Pemilu 2024? Loh kok bisa?

 

Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Kailani tegas mengatakan berbeda. “Yang satu soal udara. Yang soal politik. Tetapi memang banyak persamaannya yaitu sama-sama ingin menciptakan lingkungan (politik) dan udara bersih tanpa polusi”, paparnya.

Baca Juga  Wapres Harap DBON Cetak Atlet Berprestasi Berbasis Iptek

 

Memang, menjelang kampanye yang dimulai 28 Nopember 2023, Relawan TKN Prabowo-Gibran menggelar program kreatif. Namanya Program “Sabtu Biru Langit Biru Indonesia”. Dicanangkan oleh Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran Haris Rusly Moti, (23/11), program ini dijalankan selama masa Kampanye Pemilu 2024 setiap hari sabtu.

 

Dalam siaran Pers, Moti, demikian ia dipanggil, menyerukan kepada seluruh komunitas relawan pendukung Prabowo-Gibran agar menyambut dan menjalani kampanye pemilu dengan cara-cara yang sejuk, damai dan kreatif serta dengan senantiasa menjaga kerukunan antar seluruh anak bangsa,”.

 

Moti juga menyatakan bahwa perbedaan pandangan politik dan perbedaan pilihan politik adalah kenyataan yang lumrah dalam kehidupan demokrasi. Ia berharap seluruh kontestan pemilu dapat bersama-sama bertanggungjawab menjaga keutuhan dan kerukunan selama Pemilu 2024 berlangsung.

 

Menurut Ahmad Kailani, langkah relawan Prabowo-Gibran memang segaris dengan apa yang dikehendaki Prabowo. Sejak awal, Prabowo meminta agar relawan bersikap santun. Tidak ikut menjelek-jelekkan siapapun. Dia ingin persaingan menuju Pilpres 2024 bisa berjalan dengan sehat.

Baca Juga  Bursa Efek Perwakilan Banten Bersama IMS Gelar Sosialisasi Investasi Bagi Masyarakat

 

“Ganjar Pranowo sahabat saya, Anies sahabat saya”, demikian Prabowo menghimbau.

 

Demikian juga soal pilihan warna dalam baju seragam yang digunakan Prabowo-Gibran. Menurut Kailani, warna biru muda atau biru langit yang dipilih sangat jelas pesannya. “Prabowo-Gibran menghendaki agar suasana dalam Pemilu 2024 itu sejuk, menggembirakan dan enak dipandang mata”, jelas pria yang juga menjadi Ketua Umum Perisai Prabowo.

 

Bukan baru pertama, menurut Kailani, Prabowo memilih warna biru. Dalam kontestasi Pilpres 2019, Prabowo dan pasangannya Sandiaga Uno juga memilih biru sebagai warna utama dalam setiap kampanyenya. Bahkan saat itu, Tim Kampanyenya memiliki hari khusus yang disebut dengan Rabu Biru.Di Rabu Biru, semua yang hadir di kediaman Prabowo di Kartanegara IV harus mengenakan pakian berwarna biru. “Warna biru dikenal sebagai elemen warna langit dan laut ”, jelasnya.

Baca Juga  Satgas Yonif 623 Anjangsana Ke Warga Kampung Aisyo

 

Mengutip berbagai sumber, warna biru sendiri memiliki makna yang cukup kuat. Warna ini bisa merangsang pikiran menjadi lebih jernih. Warna dianggap punya kemampuan untuk menenangkan pikiran serta meningkatkan konsentrasi. Warna biru juga bisa memberikan kesan profesional bagi siapa pun yang memakainya.

 

“Inilah hebatnya Prabowo. Ia konsisten dengan semangat untuk menyatukan semua elemen bangsa. Soal warna pun ia konsisten memilih warna yang menggembirakan. Warna biru langit. Bukan warna kemarahan dan kebencian”. Jelas Kailani.

 

“Sesuai dengan seruan Komandan Moti, setiap Hari Sabtu selama masa Kampanye Pemilu 2024, para Relawan akan mengenakan kostum berwarna biru langit atau biru muda.“Mari Kita Biru kan Indonesia untuk kemenangan Prabowo-Gibran”, tutur Ahmad Kailani mengakhiri.