SERANG – Jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia kian hari semakin bertambah. Data terakhir pada Kamis (8/7/2021) terjadi penambahan sebanyak 38.391 kasus positif, sehingga kasus aktifnya sudah menyentuh angka 359.455 orang. Adapun jumlah yang wafat terpapar virus Corona sebanyak 63.760 jiwa.
“Di tengah pandemi yang mewabah ini, kita dituntut yang pertama menyadarkan diri secara utuh tentang nilai-nilai kemanusiaan, memperketat dan menjalankan protokol kesehatan. Berupaya untuk sehat secara pribadi dan juga sehat orang lain. Protokol kesehatan menjadi sangat penting bagi kita, bukan hanya diri, tapi juga orang di sekitar kita,” kata tokoh Banten, H. A. Bazari Syam, kepada media, Jumat (9/7/2021) pagi.
Bazari Syam yang merupakan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Banten ini mengaku prihatin melihat kondisi wabah virus Corona yang mengalami peningkatan sejak akhir Juni hingga awal Juli 2021.
“Ikhtiar lahiriah (disiplin protokol kesehatan) harus kita lakukan setiap hari. Tetapi ada yang lebih dahsyat, kita harus menyadarkan diri secara utuh, bahwa kita adalah makhluk tuhan. Kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan ini harus selalu kita implementasikan dengan berdoa, mendekatkan diri kepada Allah SWT Rabbil ‘Izzati, karena sesungguhnya tidak ada kejadian, bahkan satu kejadian pun, termasuk jatuhnya selembar daun kering dari pepohonan, itupun berada dalam grand design tuhan,” tutur Bazari, yang kini menjabat Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten.
Oleh karena itu, Bazari menganjurkan masyarakat untuk melaksanakan Sholat Lidaf’il Bala sebanyak 4 rakaat, yang dilakukan kapan saja, baik itu pagi hari, siang, maupun malam hari.
Sholat Lidaf’il Bala dapat dilakukan secara sendiri sendiri atau berjamaah dan dikerjakan sebagaimana sholat-sholat pada umumnya. Jumlah rakaat 4 dengan 2 kali salam.
Adapun Niat Sholat Lidaf’il Bala yaitu:
Usholli Sunnatal Lidaf’il Balaa Rokataini Lillahi Ta’ala
Artinya:
Saya sholat sunnah untuk tolak bala dua rakaat karena Allah ta’ala
Oleh masyarakat di kampung-kampung, biasanya Sholat Lidaf’il Bala itu dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar (Rebo Wekasan). Akan tetapi sesungguhnya Sholat Lidaf’il Bala ini adalah sholat tolak bala yang bukan hanya dikerjakan pada Rabu wekasan, tapi bisa dikerjakan kapan saja, termasuk pada saat ini negara Indonesia sedang dilanda wabah virus Corona
Bazari menegaskan Sholat Lidaf’il Bala merupakan Sholat sunnah untuk meminta agar dijauhkan dari bala bencana, termasuk wabah virus Corona yang saat ini kasusnya semakin meningkat.
“Ikhtiar lahiriahnya kita lakukan dengan cara menjaga kesehatan, disiplin protokol kesehatan. Tetapi berdoa dan mendekatkan kepada tuhan tidak boleh kita hilangkan. Berusaha dan berdoa menjadi kata kunci bagaimana kita menghadapi wabah Corona. Dekatkan diri kepada tuhan, tuhan zat yang mampu memberikan pertolongan dalam setiap persoalan mari kita berlindung, meminta perlindungan kepada Allah,” papar Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten 2016-2021 ini. (*/red)