Didi Kempot berhasil melewatinya dengan selamat, tanpa merusak diri, keluarga, dan lingkungan, serta dapat mengelola keletihan phsikologis dan spritual tersebut menjadi energi untuk berkarya dengan tetap memelihara kesadaran akan akar historisnya yang dilekatkan di nama panggungnya, Kelompok Penyanyi Trotoar, Kempot.
Berkarya dengan positioning yang jelas yang tidak saja berdimensi kediriannya namun juga berdimensi sosial kemasyarakatan : Pencipta dan penyanyi lagu-lagu Campursari dengan konsistensi tema.
Tidaklah mudah melakoni berkesenian seperti itu jika tanpa adanya visi besar dan kekuatan bathin yang berakar pada pengalaman empirik jatuh bangun dalam proses positioning berkarya berkesenian.
Lebih tidak mudah lagi jika perjalanan tersebut sampai pada tahap mendapat pengakuan publik sebagai seorang legenda, sampai tahap mendapat pengakuan jurnalistik yang secara kasat mata dapat dilihat dari perlakuan live prosesi pemakaman dari stasiun televisi berita kelas nasional.