Melihat nilai inspirasi tulisan tersebut, April 2017 penulis putuskan mengirimkan tulisan tersebut ke salah satu media dengan jujur mengatakan itu bukan karya penulis. Ternyata dinaikan.
Sedikit penulis kutipkan : Setiap orang berada dan berkarya sesuai “Zona Waktu” masing-masing. Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing. Maka berkaryalah sesuai “Zona Waktu” sendiri.
Pesan masuk ke handphone penulis. Pengirimnya adik bungsu penulis, Sisri Wahyuni, mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang (UNP), jurusan Bimbingan Konseling.
Isinya memberitahu penulis kalau “Zona Waktu” adalah karya yang ditulisnya beberapa waktu lalu dan diupload di medsos tanpa menuliskan namamya, disertai bukti yang menguatkan itu.
Subhanallah….
Saat menghadiri wisudanya, perbincangan “Zona Waktu” berlanjut dan sampai pada konsep pemodelan.
Bahwa untuk memahami seorang tokoh fenomenal dan luar biasa, cara paling baik adalah dengan memahami bagaimana perjalanan sang tokoh tersebut meniti “Zona Waktunya” menggapai puncak.
Setidaknya begitu yang penulis pahami.