Lelaki itu, bibirnya selalu basah dengan zikir : tahmiid (alhamdulillah) dan istighfaar (astaghfirullah). Seorang ulama, Al-Hasan Al-Bashri, selalu mendengar itu, penasaran, lalu mendatangi rumahnya.
Dia seorang buruh angkut air. “Sejak kapan kau selalu ucapkan kedua kalimat itu?” tanya Al-Hasan Al-Bashri kepada buruh angkut air ini. “Sudah lama,” jawabnya. “Mengapa kau selalu ucapkan kedua kalimat itu?” tanya Al-Hasan Al-Bashri lagi. “Kita selalu dalam dua situasi. Ketika kita mendapatkan nikmat, kita ucapkan tahmiid. Ketika kita lalai, kita ucapkan istighfaar,” jawabnya.
Al-Hasan Al-Bashri bertanya lagi, “Lalu, apa manfaat kedua kalimat itu untukmu?”. Jawab buruh angkut air ini, “Doaku selalu dikabulkan Allah. Namun, ada satu doa yang sampai sekarang belum dikabulkan-Nya,” kata buruh itu lagi. “Doa apa?” tanya Al-Hasan Al-Bashri. “Bertemu dengan seorang ulama besar, yang sangat saya kagumi, Al-Hasan Al-Bashri,” jawabnya.
Al-Hasan Al-Bashri sangat terkejut, tak menyangka sedikit pun sebelumnya bahwa ulama yang dicari dalam doanya itu adalah dirinya sendiri. “Sekarang, Allah telah mengabulkan doamu. Akulah Al-Hasan Al-Bashri,” kata Al-Hasan Al-Bashri.
Buruh angkut air ini pun tak menyangka sebelumnya, orang yang bertamu ke rumahnya, yang banyak bertanya tentang kebiasaan zikir di bibirnya, yang kini ada di hadapannya itu, ternyata ulama yang sangat dikaguminya itu. Bahagia. Lalu, kedua kelopak matanya itu pun jadi telaga air mata – yang diangkutnya dari lubuk hatinya yang terdalam.
Zikir dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
Laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir akan mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzab : 35). Ahli tafsir, Ibnu Katsir menyebut pahala besar itu surga (masuk surga).
Rasulullah SAW bersabda, “Al-Mufarriduun akan selalu terdepan (selalu unggul). Para sahabat bertanya, “Siapakah Al-Mufariduun, ya Rasulullah?”. Jawabnya, “Laki-laki dan perempuan ahli zikir” (Hadis dari Abu Hurairah, riwayat Muslim).
Hadis dari Jabir bin Abdullah, riwayat At-Tirmizi, “Zikir yang paling utama adalah laa ilaaha illalaah (tiada tuhan kecuali Allah) dan doa yang paling utama adalah alhmdulillah (segala puji milik Allah). Kita renungkan surat Ar-Ra’du : 28 “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.(Dean Al-Gamereau) .