Waspada Virus Rubella Mengintai Anak-anak

oleh
oleh -
ilustrasi/net

Majalahteras.com – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaksanakan imunisasi nasional vaksin Campak dan Rubella mulai 1 Agustus. Vaksinasi diberikan di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di enam provinsi di Pulau Jawa. Untuk di luar Jawa dilaksanakan tahun depan.

Sasaran dari program imunisasi sebesar 75 persen diantaranya berusia 7-15 tahun. Sisanya usia enam tahun ke bawah.

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Kemenkes Jane Soepardi menjelaskan, masyarakat khususnya para orang tua banyak yang belum mengetahui efektivitas vaksinasi Campak dan Rubella yang harus diberikan secara berulang. Imunisasi Campak dan Rubella dapat memberikan kekebalan sangat tinggi hingga lebih dari 90 persen, namun harus dilakukan berulang.

Baca Juga  Penyebab Kemandulan pada pria maupun wanita

“Tidak cukup waktu kecil saja, perlu ada pengulangan. Masalah yang terjadi di Indonesia banyak orang tua yang lupa bahwa setelah akan masuk sekolah harus diulangi lagi vaksinnya,” kata Jane dalam keterangannya, Kamis (3/8).

Dia mengatakan, Campak dan Rubella tidak dapat dihindari jika anak-anak belum kebal terhadap virusnya.

Rubella sendiri merupakan Campak Jerman yang seringkali tidak menimbulkan gejala. Banyak masyarakat belum familiar dengan virus tersebut. Tanda-tandanya mirip seperti Campak akan tetapi lebih ringan.

Baca Juga  Biaya Obati Covid-19 Mahal, Mencegah Jauh Lebih Murah

“Tidak bergejala, jadi orang mana tahu. Campak dan Rubella ini dua-duanya menyerang anak, penyakit anak. Kalau tak diintervensi sebelum 15 tahun kami khawatir ibu hamil yang terinfeksi bisa sebabkan cacat bawaan pada buah hatinya,” jelas Jane.

Sayangnya, vaksin Campak dan Rubella dalam 20 tahun terakhir masih harus diimpor, dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas.

Baca Juga  Lakukan Uji Klinis Fase 3 Vaksin, UIN Jakarta-PT Equilab Internasional Teken MoU

“Virus Campak dan Rubella hanya ada di tubuh manusia. Imunisasi itu menyebabkan virus menurun tapi bolong-bolong tidak rata, hanya diberikan pada menengah ke atas. Karena itu ayo bertekad bebaskan virus ini tahun 2020,” demikian Jane. (jems)