Upss.. Jangan Buang Teh Celup Bekas, Ini Manfaatnya

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM – Biasanya, usai menyeduh teh celup, kita akan membuang kantong teh celup ke tempat sampah. Kantong kecil itu padahal memiliki manfaat lain bagi kesehatan. Ini dia manfaat dari teh celup bekas.

1. Mengatasi Mata Lelah

teh celupJika mata terasa lelah dan berkantung akibat kegiatan harian yang padat maupun kurang tidur, kantung teh dapat menjadi solusi.

Caranya, celupkan kantung teh yang sudah terpakai ke dalam air es hingga menjadi cukup dingin. Kompreskan pada area sekitar mata dan diamkan beberapa menit.

Baca Juga  Crystal Aesthetic Clinic Perkenalkan Treatment Clear+Brilliant

2. Meringkan Gejala Herpes

Bagi penderita herpes, kantong teh hitam dapat membantu mengatasi gatal dan nyeri pada luka herpes. Kandungan asam tannic dalam teh dapat membantu meringankan gejala herpes yang tidak nyaman. Caranya memanfaatkannya mudah, cukup letakkan kantong teh hitam di atas luka herpes secara rutin. Lama-lama, rasa gatal dan nyeri pada luka herpes akan berkurang.

Baca Juga  Kurang Serat Bisa Sebabkan Obesitas

3. Mengobati Bisul

Kompres bisul dengan kantung teh celup bekas selama kurang lebih 15 menit dan biarkan kering dengan sendirinya. Lakukan hal ini secara rutin. Setelah beberapa hari, bisulpun akan lenyap.

4. Merawat Kulit Kaki

tehcelupkakiTeh memiliki khasiat untuk menghilangkan kulit mati dan antioksidan membantu peremajaan kulit. Ini adalah perawatan terbaik yang bisa kita berikan pada kaki setelah aktivitas seharian yang dapat mengendurkan otot dan menyembuhkan rasa sakit atau bengkak.

Baca Juga  Tidak Hanya Turunkan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Lain Pare..

5. Gunakan sebagai masker wajah

Kandungan anti-oksidan dalam teh, dapat membantu menghilangkan bintik hitam, mengurangi jerawat, serta meningkatkan produksi kolagen. Cara memakainya cukup dengan mengeluarkan 2 bekas kantong teh hijau, tambahkan jus lemon, dan aduk sampai merata. Setelah itu, oleskan pada wajah dan diamkan selama 5 sampai 10 menit, baru bilas dengan air hangat.

Editor: WIRI/dari berbagai sumber