MAJALAHTERAS.COM – Second Chance Foundation merupakan yayasan yang berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan guna meningkatkan produktivitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Untuk mewujudkan hal itu, Second Chance Foundation menjadi jembatan bagi pihak ketiga yang ingin menyalurkan kepeduliannya untuk memberdayakan warga binaan.
.Second Chance Foundation mengajak United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) untuk mengetahui Pemasyarakatan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Kadek Anton Budiharta menyambut kedatangan Second Chance Foundation dan UNODC yang ingin meninjau kegiatan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
Bersama dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan Banten, Masjuno, Kalapas mengajak para tamu untuk meninjau berbagai macam kegiatan, mulai dari perkebunan yang ada di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), pelayanan masyarakat di Posyandu Publik, pelayanan warga binaan di Posyandu Warna, kegiatan belajar mengajar di Kampus Kehidupan, Konveksi dan Bakery di Kegiatan Kerja, serta Dapur Sehat Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
Setelah berkeliling, Kalapas mengajak UNODC dan Second Chance berdiskusi mengenai sistem pemasyarakatan yang ada di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Jumlah penghuni, program rehabilitasi, jumlah residivis, hingga program pembinaan menjadi topik yang dibahas dalam diskusi tersebut.
“Saya mengapresiasi kinerja Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang dan Kanwil Kemenkumham Banten dalam memberikan berbagai macam pembinaan kepada narapidana sehingga itu dapat mengurangi resiko gangguan keamanan didalam Lapas,” ujar Collie F Brown selaku Country Manager and Liaison to ASEAN UNODC
Selanjutnya Valerie Julliand, UN Resident Coordinator for Indonesia juga turut mengapresiasi kinerja Lapas Pemuda Tangerang dan berharap dapat memberikan bantuan secara langsung ataupun melalui Second Chance kepada Lapas Pemuda Tangerang nantinya. (Red).