MAJALAHTERAS.COM – Telah dilaksanakan kegiatan International Collaborative Community Services (ICCS): Dissemination of GOOPI (Game Open Online Physics Instructional) to Sparking Innovation in STEM Education for Facilitating 21st-Century Skills (21-CS) in Universitas Negeri Jakarta and Universiti Sains Malaysia yang di inisiasi oleh Dr. Firmanul Catur Wibowo (FMIPA UNJ) dan Dr. Nur Jahan Ahmad (Universitas Sains Malaysia) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat kolaborasi internasional antara Univeristas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Universiti Sains Malaysia (USM). Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan secara online menggunakan platform zoom yang didanai oleh LPPM UNJ.
Bentuk pengabdian yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan diseminasi GOOPI (game open online physics instructional) untuk memicu inovasi Pendidikan STEM dalam memfasilitasi keterampilan Abad 21 kepada para peserta yang umumnya adalah para guru yang tersebar di seluruh Indonesia.
Peserta yang hadir dalam sesi zoom di hari Sabtu (5/6) mencapai 105 orang. Firman, selaku penyelenggara kegiatan ini, mengungkapkan keinginannya untuk dapat berbagi dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan platform-platform gratis yang tersedia di internet untuk mendukung inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas, hal ini dimaksudkan untuk mendukung keterampilan abad 21 yang serba teknologi dewasa ini.
Menurut Firman, jalannya pengabdian cukup menarik dengan opening speech yang disampaikan oleh Dr. rer nat. Bambang Heru Iswanto, M.Si selaku Koordinator Prodi S2 Pendidikan Fisika yang mengharapkan kolaborasi internasional serupa dapat terus terjalin antara UNJ dengan USM kedepannya. Lalu pembawaan MC yaitu Dimas Kurnia Robby, M.Pd. yang lugas dalam menyampaikan susunan acara hingga pada sesi utama yaitu penyampaian materi oleh Dr. Nur Jahan Ahmad dengan moderator oleh Lari Andres Sanjaya. M.Pd yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam.
Dr Jay, begitu sapaan akrabnya, banyak memberikan insight-insight yang menarik dalam melakukan pembelajaran, utamanya saat di masa pandemi Covid-19 ini. Dr. Jay secara jelas menyampaikan beberapa platform-platform gratis yang tersedia di internet untuk dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga membuat peserta didik lebih tertarik untuk menyimak materi yang disampaikan oleh guru di kelas online. Platform tersebut diantaranya adalah: Canva, slidesgo, mentimeter.com.
Hari kedua pelatihan akan diadakan diseminasi GOOPI. GOOPI adalah media game online yang digunakan untuk pembelajran fisika khusunya pada konsep fisika fenomena mikroskpis, dapat diakses secara langsung pada laman https://goopi.id/ (gunakan UC browser). media ini di kembangkan oleh tim penelitan dari prodi magister pendidikan fisika yang tergabung dalam Physics Education Research Agency (PER).
Untuk hari kedua mayoritas peserta adalah guru sebanyak 70 % dari jumlah keseluruhan peserta, sisanya dosen dan mahahsisiwa yang ingin belajar bagaimana GOOPI. GOOPI disosialisaikan agar dapat dipakai untuk pembelajaran fisika saat pandemi Covid-19. Harapan setelah pelatihan diseminasi ini diharapakan dunia teknologi pendiidkan dapat dioptimalkan untuk media pembelajaran ipa atau fisika oleh para guru dan mahaissiwa untuk belajar.
Pembelajaran Berbasis Game Digital membantu melatihkan otak anak-anak digital native berubah menuju mengakomodasi teknologi baru. Digital game sebagai hal baru dalam dunia pendidikan, karena siswa mulai belajar melalui permainan. Selain itu, game elektronik dan simulasi sudah mulai menjadi kebutuhan untuk belajar pada pendidikan formal. Selain itu, generasi millenia yang sudah hadir dan telah tumbuh serta menyebutnya dirinya sebagai ‘generasi game. Generasi game yang memainkan banyak game menyerap informasi lebih cepat. Oleh karena itu, generasi game juga senantiasa berorientasi pada pemecahan masalah intelektual untuk menunjang keterampilan abad 21 (Critical Thinking, Collaboration, Communication, and Creativity).
Di akhir acara panitia memilih beberapa peserta yang pertanyaannya cukup menarik untuk diberikan merchandise. Sebagai penutup besar harapan dari peserta, penyelenggara dan Dr. Nur Jahan Ahmad agar kolaborasi serupa yang mendukung kemampuan guru mengajar di depan kelas dapat terus menerus diadakan untuk tenaga pendidik sehingga nantinya akan berimbas pada prestasi dan kemampuan siswa dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru. (RLS)