MAJALAHTERAS.COM – Dalam upaya menjamin mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Miftahul Falah Al-Rosyidiyah atau biasa disebut SMK MIFA di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, mengadakan uji kompetensi keahlian (Ukom) yang melibatkan pihak profesional dari lembaga eksternal sekolah.
Uji kompetensi ini bertujuan untuk menjadikan siswa kelas XII menjadi calon tenaga kerja yang siap masuk dunia kerja dengan keahlian yang baik. Ukom ini juga dilakukan sebagai syarat utama pembuktian kemampuan siswa dalam keterampilan, sebelum mereka dinyatakan lulus dari sekolah.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Iman Pribadi mengatakan, uji kompetensi ini berlangsung selama 3 sesi yang dimulai sejak tanggal 24 hingga 27 Februari 2020. Dimana SMK MIFA saat ini memiliki 3 program jurusan yakni Akuntansi, Penjualan dan Multimedia.
Untuk Ukom masing-masing program studi di SMK MIFA melibatkan lembaga yang berbeda, seperti Program Penjualan bekerjasama dengan Giant Department Store, dan Multimedia bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten.
“Sekolah ini berdiri sejak tahun 2009, dan alhamdulillah perkembangannya sangat baik, jumlah peserta Ukom kali ini sebanyak 101 siswa. Untuk program jurusan Multimedia, ini merupakan angkatan tahun kedua yang lulus,” ungkap Iman Pribadi kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).
Pada sesi terakhir Program Multimedia ini, SMK MIFA mempercayakan penilaian atas kemampuan siswanya kepada para jurnalis dari PWI Provinsi Banten.
Pihak sekolah, ujar Iman Pribadi, berterimakasih dan akan terus mengupayakan keterlibatan jurnalis dalam praktik belajar siswa di luar pendidikan formal.
“Untuk teman-teman (jurnalis) profesional dari PWI, kami berharap bisa bekerjasama lanjutan untuk tidak bosan membimbing dan memberi bekal ilmu kepada siswa kami, seperti lewat program PKL (Praktik Kerja) yang rutin dan juga Uji Kompetensi di tahun depan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Program Studi Multimedia, Ruyani, mengatakan Ukom merupakan program tahunan yang diikuti siswa sebagai peningkatan keilmuan dan sekaligus pembekalan terhadap siswa sebelum masuk ke dunia kerja.
Sementara selama sesi Ukom program multimedia yang melibatkan Jurnalis ini, puluhan siswa nampak sibuk menyiapkan berbagai hasil karya terbaik mereka untuk dinilai oleh Asesor dari PWI Banten.
“Di program multimedia ini, para siswa mempresentasikan video ada yang berupa film pendek atau iklan layanan masyarakat, ini semua buatan mereka masing-masing dengan tema yang beragam dari mulai motivasi belajar, kesehatan, hingga kebersihan lingkungan sekolah,” jelas Ruyani.
Menurutnya, dengan melibatkan jurnalis dari PWI Banten sebagai tim penilai, diharapkan bisa memberikan masukan dan saran terhadap konten video kreatif yang digagas para siswa itu.
Di tempat yang sama Assesor dari PWI Provinsi Banten Ahmad Fauzi Chan mengatakan, mengapresiasi sejumlah karya dari siswa SMK MIFA Tunjung Teja selama uji kompetensi.
Diakui Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Banten ini, ada sejumlah karya video siswa SMK MIFA yang dibuat dari ide original dan cukup baik meskipun dibuat dengan peralatan yang terbatas.
“Yang diujikan seperti pemahaman siswa terhadap fungsi penggunaan aplikasi dan teknologi multimedia. Tesnya ada pemaparan secara lisan tentang teori, pembuatan proposal tertulis dan praktek pembuatan karya,” ujar pria yang akrab disapa ichan ini.
Dikatakan bahwa siswa harus telaten dan serius dalam menyiapkan karya mulai dari ide tema, bahan video dan desain grafis.
“Belum lagi pada tahap produksi yaitu proses capturing, editing, mixing, dan rendering. Pasca Produksi yaitu proses packaging juga harus rapih, seperti pembuatan desain Cover VCD dan Label VCD, serta melakukan burning file, penting supaya bisa terbaca di semua aplikasi. Ini jadi tolak ukur kemampuan siswa dalam hal multimedia,” terang ichan.(rls)