Majalahteras.com – Pada 1 Juni 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan “golden anniversary”. Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial.
Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif Hidayatullah.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Amany Lubis mengatakan, UIN Jakarta memiliki tujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, bidang keagamaan, sosial maupun sains dan teknologi;
“UIN Jakarta juga terus fokus mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional,” kata Prof. Amany ketika ditemui di Ruang Kerjanya. Jumat (17/9/2021).
Periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mulai 20 Mei 2002
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Hamzah Haz, pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).
Hingga saat ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni lebih dari ratusan ribu orang, baik lulusan Sarjana Strata Satu (S1) maupun Sarjana Magister (S2) dan Sarjana Doktor (S3).
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu ilmu terkait lainnya dalam arti yang seluas-luasnya, dengan visinya “Berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan”.
Ikut Serta Tekan Penyebaran Covid-19
Sejak munculnya pandemi Covid-19 awal tahun 2020 silam, UIN Jakarta sudah berperan aktif bersama pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, seperti mempercepat pemulihan perekonomian nasional melalui kegiatan riset dan kampanye penerapan protokol kesehatan.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama ini. Seperti UIN Jakarta mengeluarkan Surat Edaran (SE) Work From Home (WFH) perihal pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah dan di kantor pegawai UIN Jakarta.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis mengatakan, dengan dikeluarkan surat edaran tersebut berarti memberikan penjelasan bahwa seluruh kegiatan kampus UIN Jakarta tetap dilakukan secara dalam jaringan (daring). Dirinya mengatakan, hal tersebut dilakukan karena melihat kondisi pandemi Covid-19 yang semakin merajalela serta bertambahnya korban.
“Pencegahan dan pengendalian Covid-19 ini dilakukan salah satunya dengan cara WFH. Namun, diharapkan WFH ini terlaksana dengan baik dan maksimal meski secara online,” ucap Rektor.
Selain itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan sosial berupa penyemprotan disinfektan di sekitar pemukiman warga Semanggi 1, pada Sabtu (28/03/2020) silam. Kegiatan ini dilatarbelakangi maraknya penyebaran Covid-19 di Indonesia. Aksi sosial yang berjudul “Jakampus peduli: Kegiatan Sosial Penyemprotan Disinfektan”.
Ketua Jakampus UIN, Reza mengatakan kegiatan penyemprotan ini didasari atas kepedulian untuk membantu Indonesia, khususnya wilayah Ciputat dalam menangani penyebaran virus Covid-19 yang kini mewabah hingga berbagai pelosok nusantara. Lewat kegiatan ini, Jakampus menunjukkan keaktifannya bukan hanya pada ranah sepak bola, namun juga pada wilayah sosial dan kemanusiaan.
“Tidak hanya kegiatan yang berbau sepakbola saja, kegiatan kemanusiaan pun pasti akan dilakukan untuk membantu sesama, karena kita berada di wilayah Ciputat, jadi kegitan sosial ini untuk membantu masyarakat sekitar UIN Jakarta,” tambah Reza.
Kegiatan lainnya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KMPLHK Ranita dan sivitas akademika jurusan Farmasi yang dibantu dengan rektor, membagikan hand sanitizer serta hand soap kepada masyarakat di sekitar UIN Jakarta. Kegiatan tersebut dilakukan sejak satu minggu lalu oleh jurusan Farmasi, kemudian pada (21/03) dan (23/03) oleh KMPLHK Ranita.
Anggota divisi Search and Rescue (SAR) bidang logistik KMPLHK Ranita, Ade Herina menjelaskan, pembagian hand sanitizer dan hand soap tersebut guna membantu masyarakat serta pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang kian meningkat. Kegiatan tersebut didasari oleh rasa tanggung jawab KMPLHK Ranita yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan bencana.
“Hand sanitizer tersebut dibuat sendiri dan dibantu oleh anggota KMPLHK Ranita yang mengerti terkait pembuatannya dan dibagikan secara gratis, karena mengingat harga di pasaran yang kini melonjak karena langka,” ungkapnya.
“Saat ini, masyarakat diimbau untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak, serta membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) agar menguragi penyebaran wabah Covid-19,” pesannya.
Laboratorium FK UIN Jakarta Ditunjuk Jadi Surveilans Genom Covid-19
Pemerintah menunjuk Laboratorium Fakultas Kedokteran UIN Jakarta menjadi laboratorium Surveilans Genom Covid-19. Dengan penunjukkan tersebut, maka Fakultas Kedokteran UIN Jakarta akan menjadi salah satu pusat kajian dan riset untuk mengetahui epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak pada kesehatan, dan pelacakan kasus untuk manajemen, pencegahan dan penanggulangan Covid-19, serta untuk koordinasi di tingkat nasional dan global.
Dekan Fakultas Kedokteran UIN Jakarta, Hari Hendarto mengatakan, penunjukkan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) dan Menteri Kesehatan (Menkes) tentang Surveilans Genom Virus SARS CoV-2. Jumat (8/1/2021).
Hasil surveilans genom Covid-19 yang diperoleh nanti akan memungkinkan Indonesia melakukan prediksi, dan mengambil tindakan pencegahan, penanganan, serta pelaporan yang cepat dan tepat. Hal ini sangat diperlukan dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya mutasi virus secara masif seperti di Inggris.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dan bersyukur atas capaian UIN Jakarta karena telah berkontribusi nyata dalam penanganan pandemi Covid-19 dan terus menganalisa berbagai mutasi virus ini. Menurut dia, kontribusi tersebut dapat menyelamatkan manusia bukan hanya di Indonesia tetapi masyarakat global.
“Ini adalah langkah nyata bahwa kontribusi PTKI bukan hanya pada persoalan keislaman ansih, tetapi juga berkontribusi terhadap persoalan di bidang kedokteran dan kesehatan. Kami sangat bangga untuk ini semua,” kata Ali.
Diakui WHO
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengakui Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu laboratorium dengan jejaring pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 terbaik.
Pengakuan ini didasarkan pada hasil penilaian lembaga penjaminan mutu WHO terhadap Lab Terpadu FK UIN Jakarta.
Menurut Kepala Lab Terpadu FK UIN Jakarta dr. Erike Anggraini, penilaian tersebut dilakukan WHO terhadap sekitar 600 Lab COVID-19 di Indonesia.
“Dari sekitar 600 Lab COVID-19 di Indonesia, hanya 170 saja yang telah diakui WHO, dengan nilai yang bervariasi,” jelas dr. Erike, di situs Kemenag seperti dilihat Jumat, (2/4/2021).
“Kita bersyukur karena Lab Terpadu FK UIN Jakarta mendapatkan nilai sempurna atau terbaik, yaitu 100 poin. Ini tentu menjadi prestasi besar dan membanggakan bagi bangsa,” imbuhnya.
Menurut Erike, sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga Maret 2021, Lab Terpadu COVID-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes terhadap 9.723 spesimen. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.847 (39 persen) spesimen positif dan 5.777 (61 persen) spesimen negatif.
“Tapi bagaimanapun, dalam upaya pencegahan COVID-19, saya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas,” ujar dr. Erike.
Sementara itu, Dekan FK UIN Jakarta Hari Hendarto menyatakan, keberhasilan Lab Terpadu COVID-19 FK UIN Jakarta yang telah memperoleh pengakuan dari WHO patut disyukuri. Apalagi lab tersebut telah membantu pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Banten, dalam upaya melakukan pemeriksaan molekuler.
Lab Terpadu COVID-19 FK UIN Jakarta, menurut Hari, memiliki kemampuan dalam menerapkan biosafety dan biosecurity dalam proses pemeriksaan sehingga aman bagi lingkungan sekitar.
“Lab juga merupakan laboratorium dengan standar Biosafety Level (BSL) 2 yang memiliki kemampuan melakukan ekstraksi materi genetik virus SARS CoV-2 dengan aman,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 UIN Jakarta itu.
Ikut Giatkan Program Vaksinasi Massal
Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta bekerja sama dengan Polri menggelar kegiatan vaksinasi covid-19 untuk mahasiswa. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 dan mendorong segera tercapai kekebalan komunal (herd immunity).
Kegiatan vaksinasi yang diutamakan untuk mahasiswa di Jabodetabek dan masyarakat umum sekitar kampus itu digelar di aula Student Center Kampus 1 UIN Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/8/2021).
“Acara vaksinasi bagi mahasiswa UIN Jakarta dan masyarakat yang tinggal di sekitar UIN diadakan Dema UIN Jakarta berkolaborasi dengan TNI, Polri, Kemkes, dan juga civitas akademika. Target peserta adalah 1.000 orang dan yang sudah registrasi itu sudah ada 800 mahasiswa dan 200 orang masyarakat umum,” ujar Ketua Dema UIN Jakarta, Pebri Nurhayati.
“Ini salah satu program dari pemerintah juga. Ini salah satu ikhtiar dari Dema UIN Jakarta untuk mengadakan vaksinasi bagi mahasiswa dengan harapan para mahasiswa bisa berkuliah secara offline,” kata Pebri.
Selain itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Minggu (29/8/2021), juga menggelar vaksinasi untuk civitas akademika dan warga sekitar kampus di Student Center Kampus 1 UIN Jakarta.
Vaksinasi ini hasil kerja sama UIN dengan MUI, Aksi Cepat Tanggap, Telkom Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Puskesmas Pisangan, Karang Taruna Ciputat Timur dan Yayasan Putra Legoso Bersatu.
Sebanyak 2.500 dosis vaksin Sinovac yang tersedia, habis untuk disuntikkan ke warga yang mendaftar. Rektor UIN Jakarta Amany Lubis menyambut dengan baik kegiatan program vaksinasi tersebut.
“Alhamdulilah, saat ini MUI berserta mitra melaksanakan acara vaksinasi di UIN Jakarta. Hal ini mendapatkan perhatian yang besar dari sivitas akademika, dan masyarakat sekitar. Vaksin hari ini disediakan sebanyak 2500, sepertinya ada lebih 3000 masyarakat yang hadir mendaftar,” ujar Rektor Amany Lubis.
Kehadiran gerai vaksin ini merupakan salah satu upaya dalam rangka penanggulangan Covid-19, dan pemulihan ekonomi bangsa. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah guna mencapai herd immunity masyarakat di Indonesia.
“Mudah-mudahan masyarakat menjadi sehat dengan adanya vaksinasi ini, dan herd immunity dapat segera tercapai. Mudah-mudahan semua sehat, lancar, dan berkah inshaallah,” lanjutnya.
Rektor juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi di manapun mereka berada, dengan mendatangi pusat vaksinasi yang ada di tiap daerah masing-masing.
“Saya mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Karena ini adalah upaya yang tepat untuk menjaga diri, keluarga dan juga masyarakat. Masyarakat di mana pun berada, untuk itu mari kita datangi pusat-pusat pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.
Sebelumnya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga telah melakukan program vaksinasi untuk beberapa kalangan seperti dosen, tenaga kependidikan dan keluarga alumni yang digelar di waktu dan tempat yang berbeda.(Iman)
Dibuat oleh:
Muhamad Tamamul Iman, M.Phil
Dosen Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta